BangliBeritaDaerahPemerintahan

Memanas!!! Kemelut Pemilihan Bendesa Adat Selat, Susut, Bangli, Dituding Tak Punya Kapasitas, Dewan dari Fraksi PDIP Tantang MDA Bali

Jbm.co.id-BANGLI | Anggota DPRD Kabupaten Bangli, Satria Yudha memanas, lantaran dituding tidak mempunyai kapasitas ikut hadir, pada acara Kelihan Desa Adat Selat, Susut, Kabupaten Bangli yang diundang ke MDA Bali.

“Ayo, datang ke Selat, saya siap layani pagi, siang bahkan malam,” tantang politisi PDIP ini atas tudingan dari Prajuru MDA Bali, I Made Abdi Negara selaku Petajuh yang menuding dirinya tidak punya kapasitas, saat hadir pada acara konsultasi Kelian-Kelian Banjar di Desa Adat Selat dengan MDA Provinsi Bali di Gedung MDA Bali, Renon, Denpasar, Selasa, 21 Januari 2025.

Dia menilai keliru besar, ketika menuding dirinya tak punya kapasitas, saat hadir di MDA Bali pada konteks permasalahan di Desa Adat Selat, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

Advertisement

Dirinya hadir saat itu berkapasitas selalu Wakil Rakyat Bangli. Terlebih lagi, saat itu menyangkut persoalan yang ada di Daerah Pemilihan atau Dapil-nya, sangatlah memalukan, ketika dirinya tidak ikut menyuarakan apa yang menjadi aspirasi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat konstituante-nya.

“Saya khan merupakan representasi rakyat Bangli, apalagi persoalan di Susut, permasalahan yang ada di kecamatan lainnya pun, kami harus hadir,” jelasnya.

Pihaknya tidak pada konteks memihak salah satu kubu, tapi hadir dalam konteks ingin mencari kebenaran dan lebih penting lagi, agar Desa Adat di Bangli, khususnya dan Bali umumnya tetap ajeg dan adiluhung dengan otonominya.

Terlebih lagi, diakui dengan melihat persoalan di Desa Adat Selat sudah sejak lama tak kunjung selesai.

Namun, dirinya baru kali ini masuk ke dalam ranah itu, ketika sudah usai tahun politik.

Kalau sebelum pemilu dia masuk ke dalam ranah persoalan tersebut malah dikhawatirkan terkesan politis.

Oleh karena itu, dia baru berani ikut masuk ke ranah itu, usai pemilu.

“Sekarang pemilu sudah usai, kami tak ada kepentingan politik, tapi adalah kepentingan untuk memperjuangkan masyarakat,” kata politisi asal Desa Tanggahan Peken, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli ini.

Dia ingin segera permasalahan di Desa Adat Selat cepat terselesaikan.

Oleh karena itu, dia tak ingin ada sesuatu dalam penyelesaian kisruh tersebut, sehingga terselesaikan sesuai dengan aturan untuk keajegan Desa Adat Selat.

Bahkan, dia mengaku, bahwa sempat melihat adanya dua matahari kembar di Desa Adat Selat, akibat adanya keputusan MDA menetapkan I Ketut Pradnya sebagai Bendesa Adat Selat.

Sebab, di saat masih ada Bendesa Adat Selat yang definitif yakni I Made Ridjasa, justru ada keputusan MDA untuk I Ketut Pradnya sebagai Bendesa Adat. Untuk itu, dirinya mempertanyakan ada apa dengan putusan MDA tersebut.

Sebelumnya, MDA Kabupaten Bangli menggelar konsultasi antara Kelian-Kelian Banjar Adat di Desa Adat Selat dengan MDA Bali di gedung MDA Bali, di Renon Denpasar, Selasa, 21 Januari 2025.

Saat itu, Satria Yudha hadir, yang sekaligus mengawal masyarakatnya untuk menyelesaikan persoalan.

Anehnya, I Made Abdi Negara di MDA Bali malah menuding Satria Yudha tak patut hadir, karena tidak memiliki kapasitas.

Bahkan MDA Kabupaten Bangli dalam klarifikasi pemberitaan kepada salah satu media online di Gedung MDA Bangli, Selasa, 4 Pebruari 2025 juga menyatakan, bahwa saat konsultasi tersebut hadir pihak-pihak yang tidak diundang, bahkan juga hadir oknum politisi yang tidak termasuk pihak yang diundang.

Atas tudingan tersebut, Satria Yudha balik menuding MDA yang salah besar.
(S Kt Rencana).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button