BangliBeritaDaerahLingkungan HidupPemerintahan

Banyak Lahan Eks Sekolah, Anggota Dewan Fraksi Golkar Minta Lahan SD Kosong Segera Dikomunikasikan

Jbm.co.id-BANGLI | Anggota Komisi II DPRD Bangli dari Fraksi Golkar I Nyoman Kartika meminta pihak sekolah yang membutuhkan lahan eks sekolah lainnya, agar mengkomunikasikan dengan pihak Desa Adat yang notabene sebagai pemilik lahan tersebut.

Foto: Anggota Komisi II DPRD Bangli dari Fraksi Golkar I Nyoman Kartika.

Bahkan, dia meminta pihak sekolah yang membutuhkan, agar mengkomunikasikan dengan pihak Desa Adat, karena lahan bekas sekolah biasanya dimiliki Desa Adat, sekolah hanya diberikan hak guna pakai. Selama dipakai lahan itu tidak diminta pihak Desa Adat.

Hal itu diungkapkan kepada wartawan jbm.co.id , Kamis, 6 Pebruari 2025 menyikapi adanya banyak lahan bekas sekolah yang diregroping tidur.

Advertisement

Disatu sisi, ada sekolah di dekatnya kesulitan lahan/membutuhkan. Mengingat, banyaknya lahan eks sekolah tidur, di Bangli, juga banyak sekolah lainnya yang membutuhkan lahan. Mantan guru SD ini menyebut contohnya ada di SDN 5 Tembuku.

Akibat sedikit dapat siswa lalu siswanya digabung ke SDN 1 Tembuku, sehingga lahan di sana tidur sia- sia.

Sementara itu, pihak SMPN 1 Tembuku tetangganya kesulitan lahan, baik untuk parkir dan untuk pengembangan.

Terhadap hal itu, dia minta untuk mengkoordinasikan dengan pihak Desa Adat.

Tetapi, kalau ada penukar dengan aset Pemprov Bali ke Desa Adat akan lebih elok, karena Desa Adat juga butuh areal untuk sesuatu kegiatan atau usaha.

Lahan SD 5 Tembuku dulu diserahkan oleh Desa Adat, untuk sekolah itu sekarang sudah tidak lagi digunakan pasca regroping, maka tentu dikembalikan kepada desa adat Tembuku oleh Dinas Pendidikan.

“Nah, kalau sekarang ingin digunakan oleh SMP tentu mesti di mohonkan kembali dengan hak guna pakai untuk sekolah,” kata politisi Partai Golkar dari Desa Bangbang, Tembuku ini.

Bukan hanya mengenai di Tembuku saja, menurutnya dimanapun di Kabupaten Bangli jika persoalannya seperti itu, maka solusinya sederhana, yakni mengkoordinasikan dengan Desa Adat.

Kepala Dinas Pendidikan Bangli, I Komang Pariartha ketika dimintai tanggapan soal lahan tidur eks sekolah dan kesulitan lahan bagi sekolah lain membenarkannya. Contohnya di SMPN 1 Tembuku diakui kesulitan tempat parkir dan lahan untuk pengembangan sekolah. Kesulitan lahan juga dialami sekolah lainnya di Bangli.

Foto: Kepala Dinas Pendidikan Bangli, I Komang Pariartha.

Banyak lahan SD tidur pasca regroping. Regroping atau digabung siswanya ke sekolah lainnya, karena sedikit mendapatkan siswa.

Bahkan, di Kecamatan Susut, SD yang diregroping, yakni SDN 1 Abuan, digabung siswanya ke SDN 4.

Demikian pula, di Kecamatan Kintamani, SDN 3 Dausa digabung ke SDN 1. Namun, sekolah SMP di Bangli belum ada yang dihapus atau diregroping.

Meski demikian, Pariartha tidak menjelaskan peruntukan lahan eks sekolah tersebut pasca regroping.

Terkait persoalan di Tembuku tadi, dia mengaku telah sering membahasnya bersama pihak terkait untuk harapan bisa mendapatkan lahan eks SDN 5 Tembuku untuk pengembangan SMPN. 1 Tembuku disebelahnya.

“Kami sudah bahas terus soal itu di Kantor Camat Tembuku bersama pihak terkait baik menyangkut penyerahan aset ke desa adat serta membahas terkait kesulitan lahan bagi SMPN. 1 Tembuku,” ujarnya.

Pembahasan tersebut merupakan lanjutan dari pembahasan sebelumnya dengan DPRD Bangli.

Namun Pariartha tidak menyampaikan sejauh mana telah mengkomunikasikan dengan pihak Desa Adat, sesuai harapan anggota DPRD Bangli dimaksud.
(S Kt Rencana).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button