Bahan Baku Ramah Lingkungan, PT Labda Nugraha Tekstil Sabet Penghargaan MURI
Jbm.co.id-DENPASAR | PT Labda Nugraha Tekstil merupakan pabrik tekstil terbesar yang lahir dan berada di Bali, tepatnya di Jalan Bung Tomo, Denpasar. Perusahaan tekstil tersebut sudah dua kali menyabet MURI, diantaranya MURI pertama diraih, pada 19 Desember 2022 dan kini kembali memperoleh MURI untuk kedua kalinya.
Direktur PT Labda Nugraha Tekstil, Wijaya menyampaikan, bahwa perusahaannya sangat membutuhkan MURI supaya dilihat rekan-rekan bisnisnya, terutama mengajak UMKM, ternyata Suistanable Product itu sudah mulai bergerak menuju ramah lingkungan.
“UMKM pembuat baju itu harus diperhatikan namanya ekonomi pembangunan berkelanjutan, bukan semata-mata komersial, tapi perhatikan juga lingkungan,” kata Wijaya, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu, 15 Juli 2023.
Patut diketahui, perusahaannya berdiri pada kondisi pandemi Covid-19, sejak bulan Pebruari 2020 yang didukung sejumlah 30 orang karyawan serta didukung rekan-rekan bisnis yang mempunyai kesamaan visi dan misi guna menjaga lingkungan. Oleh karena mulai dari Bali, maka perusahaannya secara otomatis mengharumkan nama Bali.
Menariknya, perusahaannya mempunyai konsep dan metode beserta filosofi, dengan menerapkan Total Suistability Management artinya manajemen berprinsip ekonomi yang berkelanjutan. Dalam hal ini, Pemerintah sedang menggalakkan pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan ditunjang tiga pilar, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga pilar tersebut sudah terintegrasi secara sistem.
“Nah, perusahaan kami berdiri tiga tahun lalu, sudah menerapkan dan berkonsep seperti itu, sehingga konsep yang kita berikan, mulai dari konsep ecopendly, bisibisi, nama perusahaan bahkan sampai logo-logo harus tercermin dari Total Suistability Management,” terangnya.
Patut diketahui, bahwa ekonomi di Indonesia disebutnya tekstil cukup besar. Namun, tekstil yang bergerak kearah ramah lingkungan jumlahnya sangat sedikit. Bahkan, mereka menganggap hal itu sebagai biaya yang besar.
“Bagi kami, itu adalah investasi bukan biaya. Jadi, hati-hati dalam menilai yang namanya biaya dan investasi. Apakah investasi sumber dananya disebut biaya. Tentu tidak. Walaupun dalam accounting sesuai dengan PSAK atau Pedoman Standar Akutansi dan Keuangan itu tercatat sebagai biaya, tapi disisi kita, itu adalah investasi,” paparnya.
Oleh karena itu, sumber daya disebutnya Sumber Daya Manusia atau SDM menempati posisi tertinggi dibandingkan sumber daya lainnya, seperti Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Finansial (SDF).
“Apapun, finansial berapapun pendapatannya, jika Sumber Daya Manusia atau SDM tidak diperlakukan dengan baik dan tidak dihargai dan tidak memanusiakan manusia, kemudian tidak diimbangi dengan ilmu pelatihan ataupun karakter integritas dan etika. Nah, itu tidak ada artinya, kita punya perusahaan besar, tapi rohnya tidak ada,” jelasnya.
Sesuai hal tersebut, pihaknya melakukan aplikasi yang diimplementasikan didalam perusahaan. Atas prestasinya tersebut, perusahaan ini mendapatkan MURI pertama pada 19 Desember 2022 sebagai perusahaan Digital Printing Pertama yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan.
“Artinya bahan baku yang kita gunakan sudah tersertifikasi secara internasional, namanya disebut GOTS atau Global Organik Tekstil Standar dari Amerika Serikat, sama Eko Pant yang ada di Swiss. Kita terus diuji,” tegasnya.
Kemudian, pihaknya sebagai perusahaan yang pertama kali bersertifikat dengan menggunakan bahan baku ramah lingkungan yang bersertifikat ISO di Indonesia.
“Jadi, kalau kita memulai suatu usaha dengan konsep yang benar, maka SDM diperbaiki dulu. Caranya, dia punya parameter yang jelas dan tata kelola manajemen diterapkan. Nah, kami ada ISO 9001 dan ISO Manajemen Lingkungan 14001, ISO Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kemudian ISO Keamanan Informasi,” tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya meningkatkan produk ramah lingkungan dan mencoba melakukan penetasan lagi ke Swiss melewati Hastag.
“Uji yang kita ambil Eko Standar One Hundred adalah parameter standar internasional yang mengatakan produk yang diproduksi ini sudah memenuhi ramah lingkungan,” sebutnya.
Mengingat, dunia terjadi pemanasan global, maka jika diketahui hanya dari sisi komersial semata-mata mencari keuntungan tanpa memperhatikan efek lingkungan, maka generasi penerus tidak mendapatkan apapun.
“Produk itu habis, tapi generasi penerus tidak dapat apa-apa, karena SDA tidak dapat diproduksi, karena dikasi Tuhan atau alam. Nah, bagi kami dengan adanya Eko Standar, maka mari kita mengajak pengusaha tekstil se-Indonesia. Kita itu perusahaan kecil, kita hanya memulai dan memberikan suatu contoh. Ada banyak perusahaan besar. Bahkan sanggup melakukan itu. Ayo bersama-sama lakukan, itu” harapnya.
Maka dari itu, pihaknya mengundang API atau Asosiasi Perstekstilan Indonesia untuk bersama-sama mengajak rekan-rekan guna menjaga lingkungan yang dirangkaikan dengan acara Fashion Show.
“Kita produksi artinya kita sudah teruji secara internasional ramah lingkungan. Kita tidak punya produk. Nah, UMKM yang ada itu nge-print di kita. Dia punya merek dan customer dia tahu, ternyata di print di pabrik yang punya standar internasional,” imbuhnya.
Selain itu, acara ini juga diikuti oleh Morato Bali yang merupakan salah satu pelanggan dan nge-print di perusahaannya. Kemudian, dia sudah menerapkan ramah lingkungan. Bahkan, pihaknya sangat berterima kasih, karena Morato Bali sudah memberikan suatu kepercayaan yang besar.
“Kami berusaha mengajak dan memberi contoh kepada rekan-rekan agar gunakan bahan ramah lingkungan. Dunia sudah sadar, sejak Covid itu banyak terjadi perubahan-perubahan, sehingga kita lakukan secara bersama-sama, tidak bisa sendiri,” pungkasnya.
Dengan adanya acara penghargaan MURI ini, Wijaya berharap Indonesia menggalakkan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan masa depan bangsa.
“Tolong perhatikan lingkungan dan kami dengan acara ini mengajak rekan-rekan se-Pengusaha di Indonesia, ayo sama-sama bergerak kearah Eko Premi. Tidak sulit dan cost tidak tinggi, karena itu investasi. Tapi, kita bisa berikan kepada generasi penerus kita, itu untuk berkelanjutan dengan gunakan bahan baku ramah lingkungan,” tutupnya. (red).