Wiraprana Meninggal, Alumni SMP N 1 Abiasemal Angkatan 1984-1987 Berduka
MANGUPURA, jarrakposbali.com | Para alumni SMP N 1 Abiansemal angkatan 1984-1987 berduka dan merasa sangat kehilangan menyusul berpulangnya salah satu sahabat terbaik mereka.
Dia adalah I Made Wiraprana (52 tahun) yang di rumahnya lebih akrab disapa De Jana. Almarhum memang telah sekian lama mengalami sakit komplikasi dan harus rutin menjalani cuci darah.Akhirnya Tuhan pun memanggilnya saat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Mangusada, Kapal,Jumat(9/6/2023).
Mendengar berita suka tersebut Minggu sore(11/6/2023) para sahabat seangkatannya di SMP melayat ke rumah duka di Banjar Muluk Babi, Desa Sangeh.Sehubungan dengan banyaknya ada kegiatan upacara keagamaan di samping juga waktunya mendadak, sebagian dari mereka tidak bisa hadir dan cukup memberi titipan sekedar ungkapan duka-cita atas berpulangnya sahabat mereka.
Di antara yang hadir terdapat juga I Putu Sudiartana, CEO Jarrak Media yang akrab dipanggil Putu Liong berserta istrinya, Neng Evi Syamsiah.Putu Liong banyak bercerita tentang masa-masa SMP bersama almarhum yang sangat mengesankan, bahkan dia sering menginap di rumah almarhum.
Begitu juga dengan Neng Evi Samsyah turut merasa berduka dan kehilangan. Neng Evi Syamsiah yang selalu setia mendampingi Tu Liong saat bepergian merupakan wanita yang low profile dan berjiwa sangat sosial. Dia tidak tanggung-tanggung terjun hingga ke pelosok memberi bantuan.
Neng Evi Syamsiah dalam kesempatan itu mengucapkan turut berbela- sungkawa serta memberikan sekedar dana duka kepada keluarga almarhum.
I Made Wiraprana meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Anaknya yang kedua masih kuliah Semester 4 di Universitas Udayana.Melihat hal itu, Neng Evi Syamsiah yang rencananya mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat ini merasa prihatin dan siap membantu dan memfasilitasi keperluan anak-anaknya.
Yang bikin lebih miris,tiga hari sebelumnya, Bibinya yang tinggal serumah dengan Wiraprana(alm) sudah mendahului meninggal dan rencananya akan diaben hari sabtu(10/6/2023) keesokan harinya.
Suasana menjadi panik karena dalam satu rumah ada dua jenazah, lebih- lebih saat itu di desanya sedang dilaksanakan upacara Odalan besar sehingga yang boleh melayat hanya pihak keluarga saja.
Akhirnya pengabenan dilaksanakan secara bersamaan pada hari Sabtu(10/6/2023) di salah satu tempat kremasi di Denpasar. Selamat jalan sahabatku. Semoga amor ing acintya.(Bratayasa)