Klinik Kecantikan “Dermato Kosmetik” RSUD Bangli Jadi Solusi Bagi Masyarakat Merawat Wajah

Jbm.co.id-BANGLI | Sebuah terobosan luar biasa dilakukan RSUD Bangli dengan mengembangkan Aesthetic Clinic, yang memberikan pelayanan perawatan bagi kaum wanita, khususnya merawat muka menjadi tampil beda.
Pasalnya, Rumah Sakit ini sekarang melayani perawatan kecantikan atau yang berurusan dengan jerawat, plek hitam dan macam-macam godaan di wajah yang membuat tampil tidak percaya diri.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terus berbenah. Selain meningkatkan kualitas pelayanan dan merancang pengembangan layanan spesialis jantung, kini juga membuka klinik kecantikan (Aesthetic Clinic) yang diberi nama “Dermato Kosmetik”.
Aesthetic Clinic ini mengambil tempat di sisi barat, berhimpitan dengan pelayanan kesehatan tradisional.
Direktur RSUD Bangli, dr. Dewa Gede Oka Darsana optimis perkembangan RSUD tetap berjalan sesuai usulan tidak ada pemangkasan anggaran yang sudah diusulkan ke pusat dan berjalan lancar.
Ternyata, Rumah Sakit bukan hanya melayani perawatan kesehatan. Kalau sebelumnya Rumah Sakit hanya merawat pasien, kini ternyata memberi pelayanan bidang kecantikan.
Bukanlah sebuah sulap, tatkala berkunjung ke RSUD Bangli berwajah plek-plek dan diramaikan jerawat, saat keluar rumah sakit wajah menjadi kinclong. “Siap-siap dicemburuin suami atau istri, lantaran wajah tiba-tiba kinclong,” terangnya.
Secara resmi Klinik Kecantikan dibuka pada HUT Bangli ke-821,Sabtu, 10 Mei 2025 lalu oleh Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta.
Direktur RSUD Bangli, dr. Dewa Gede Oka Darsana kepada wartawan, di ruang kerjanya, Rabu, 21 Mei 2025, mengungkapkan perlunya membuka klinik kecantikan, sesuai era kekinian dimana soal perawatan kecantikan sudah menjadi kebutuhan dan tren masyarakat.
Diharapkan, agar klinik kecantikan ini dapat memberikan pelayanan yang profesional berkaitan perawatan kecantikan kulit, seperti peremajaan kulit dan pencerahan kulit wajah.
Dipaparkan klinik tersebut ditangani seorang dokter kulit dan didukung SDM yang memiliki dasar ilmu bidang perawatan kecantikan.
Meski baru permulaan, namun diakui sudah mulai ada kunjungan. Sambil jalan, pihaknya terus bakal melakukan sosialisasi agar semakin dikenal masyarakat luas.
Soal pelayanan kecantikan menggunakan jaminan sosial seperti JKN, Oka menjawab tidak. Untuk biaya perawatan kecantikan murni ditanggung oleh mereka, yang memanfaatkan jasa kendatipun bayar tetap masih terjangkau oleh masyarakat jauh berbeda dengan perawatan di swasta dengan RSUD Bangli.
“Ini bukan perawatan kesehatan, ini konteksnya estetis, mesti dibayar sendiri,” ujar Direktur asal Kecamatan Susut ini. (S kt Rcn).