Jbm.co.id-BADUNG | Konsep Metaverse muncul sebagai terobosan revolusioner, menggabungkan dunia fisik dan maya sesuai perkembangan teknologi.
Seiring minat terhadap alam semesta digital ini terus meningkat, hadir pula tantangan dan peluang baru untuk memanfaatkan Teknologi Metaverse dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, Kementerian Hukum dan HAM dalam hal ini DJKI atau Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual melaksanakan Workshop Teknologi Metaverse, yang bertempat di Pullman Hotel Legian Bali, 25-28 Juli 2023.
Turut hadir, Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM atau Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bali Anggiat Napitupulu, Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional Constantinus Kristomo, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kemenkumham Bali Alexander Palti, Kepala Pusat Kecerdasan Artifisial Badan Riset dan Inovasi Nasional RI Anto Satriyo Nugroho, para Narasumber, baik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) maupun Tenaga Ahli Teknologi dan Informasi serta para pegawai dari DJKI.
Kegiatan pembukaan diawali dengan laporan pelaksanaan kegiatan oleh Koordinator Pendukung Infrastruktur DJKI, Benedictus Benny Setiawan. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu.
Dalam sambutannya, Kakanwil Anggiat mengapresiasi dan berterima kasih kepada DJKI karena telah memilih Bali sebagai tempat pelaksanaan kegiatan workshop ini.
“Selamat datang ke Bali, saya ucapkan kepada bapak dan ibu peserta serta narasumber. Terima kasih telah memilih Bali untuk melaksanakan kegiatan DJKI. Kemenkumham Bali siap mendukung setiap kegiatan dari DJKI,” kata Kakanwil Anggiat.
Bahkan, Anggiat menyebutkan Workshop Metaverse ini, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan mengambil manfaat dari Teknologi Metaverse untuk menunjang layanan kekayaan intelektual. Bahkan, Anggiat juga mengingatkan tentang Teknologi Metaverse yang selayaknya pisau bermata dua.
“Berbicara Metaverse, artinya mendigitalkan dunia nyata. Kita bersatu dalam platform informasi. Hal ini di satu sisi dapat menunjang layanan DJKI namun di sisi lain juga begitu fragile data kita karena sekarang semua semakin mudah,” lanjutnya.
Selain itu, Kakanwil Anggiat juga menyampaikan harapan agar pelaksanaan workshop ini dapat memberikan perspektif baru kepada para peserta.
“Harapannya dengan adanya kegiatan workshop ini kita dapat memetik sesuatu perspektif yang baru. Di satu sisi, kita butuh teknologi namun di sisi lain kita juga harus hati-hati,” terangnya.
Acara ditutup dengan penyampaian sambutan Direktur Teknologi Informasi (TI) DJKI dalam hal ini diwakili oleh Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional, Constantinus Kristomo.
Dalam sambutannya, Direktur TI DJKI berpesan agar para peserta dapat saling bersinergi untuk berdiskusi memberikan sumbangsih pemikiran, masukan dan saran. “Kami minta masukan serta mengisi demi kesuksesan kegiatan ini,” tutupnya. (red).