Siap Layani Lahir Batin, Putu Parwata Beberkan Prinsip Jadi Politisi Sukses

Jbm.co.id-BADUNG | Untuk menjadi politisi sukses, Putu Parwata selaku Ketua DPRD Kabupaten Badung membeberkan prinsipnya harus siap dan mau melayani dengan tulus ikhlas secara lahir batin.
“Kalau itu tidak ada, bagaimana kita, karena politisi ini khan harus berkomunikasi, karena politik itu sebuah strategi,” kata Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata, saat diwawancarai awak media di kediamannya, Jalan Panji Nomor 27X, Banjar Kwanji, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Rabu, 3 April 2024.
Meski politik sebuah strategi, lanjutnya namun jika tidak ada ketulusan dari batin sendiri, untuk melayani dan turun ke masyarakat bawah, hal tersebut diakui tidak bisa dilanjutkan alias mustahil.
Mengenai setelah sukses menjadi politisi akan sukses juga menjadi kaya ditanggapi Putu Parwata, yang juga selaku Sekretaris DPC Partai PDI Perjuangan Kabupaten Badung. Meski demikian, untuk menjadi politikus sukses harus berimbang antara kepuasan batin dan lahirlah.
“Ada kepuasan batin dan lahiriah. Inilah yang harus hati-hati. Jadi, secara batiniah dan lahiriah seorang politisi dua-duanya tidak boleh timpang. Harus siap dia, secara batiniah dan lahiriah,” tegasnya.
Dalam arti, kata Putu Parwata, secara ekonomi dan edukasi dengan sejumlah pengalaman dan pendidikan harus dikuasai dengan matang.
Oleh karena itu, seorang politisi harus siap untuk melayani kepentingan masyarakat. Jika seorang politisi turut melayani, tolong menolong dan memfasilitasi kepentingan masyarakat, maka diyakini tidak ada beban.
“Tapi, jika dia beban, bagaimana istri dan anak saya. Pak, tolong diam dulu. Ini ada istri saya minta sesuatu dan anak saya begini, juga ada keluarga saya. Hal itu belum selesai urusan lahir batin, sehingga dia terbebani terus, turun ke lapangan terbebani, komunikasi juga berbeban,” terangnya.
Untuk itu, beban lahir dan batin harus dihilangkan, sehingga seorang politisi bisa mempersiapkan diri dengan baik.
“Mengenai kaya dulu harus jadi politisi. Itu harus bisa membedakan antara lahiriah dan batiniah, artinya tidak harus kaya, karena kaya itu tidak ada batasnya. Namun, yang terpenting itu adalah lahiriah dan batiniah, satu ada kesiapan dengan kecukupan,” tegasnya.
Lebih lanjut, dijelaskan, dalam arti berkecukupan, diantaranya cukup makan, minum dan anak-anak bersekolah serta tidak bermasalah dalam berumah tangga.
“Bisa berikan arahan atau dengan kata lain menjadi panutan di keluarga dan cukup, karena sudah tenang baru kita keluar. Inget politik itu sebuah strategi untuk mencapai kesejahteraan, tapi kalau kita tidak mempersiapkan diri lahir batin, apa yang bisa diedukasi ke masyarakat dan bagaimana caranya. Itu akan menjadi masalah. Kenapa politisi ada yang gagal, karena tidak siap lahir batin,” pungkasnya. (ace).