BeritaDaerahDenpasarLingkungan HidupPendidikan

Peduli Lingkungan, Siswa SDN 18 Dangin Puri dan Komunitas Laksana Becik Kenalkan Toga Melalui Kebun Edukasi

Jbm.co.id-DENPASAR | SD Negeri 18 Dangin Puri Denpasar terus menggaungkan program peduli lingkungan, secara konsisten bersama komunitas lingkungan, yakni Laksana Becik, Sabtu, 8 Desember 2023.

Disebutkan, para siswa diajak bijak mengelola limbah minyak jelantah. Melalui program yang digaungkan komunitas Laksana Becik, yakni Kelola Limbahmu, Tukarkan dengan Program Lingkungan, sekolah ini kini kembali membangkitkan keberadaan kebun edukasi.

Mengingat, kebun edukasi terutama terkait keberadaan tanaman obat keluarga (Toga), sangat penting dikenalkan kembali kepada siswa lantaran di era digital seperti saat ini, sebagian besar siswa, sama sekali tidak mengenal Toga ini.

Advertisement
Foto: SD Negeri 18 Dangin Puri Denpasar terus menggaungkan program peduli lingkungan, secara konsisten bersama komunitas lingkungan, yakni Laksana Becik, Sabtu, 8 Desember 2023.

Melalui kolaborasi ini, perwakilan dari Komunitas Laksana Becik, Putu Resa Kertawedangga menyampaikan, pihak Laksana Becik sangat berharap, menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dan juga bisa mengenal Toga, melalui pengembangan kebun edukasi di sekolah.

Kedepan, pihaknya berharap, melalui program Kelola Limbahmu, Tukarkan dengan Program Lingkungan, semua sekolah yang ada di Denpasar dan Badung, bisa meniru apa yang telah dikembangkan di SD Negeri 18 Dangin Puri.

Melalui edukasi lingkungan yang menyasar siswa sekolah ini, pihaknya juga ingin mengajak masyarakat agar selalu mengolah minyak jelantah dengan baik dan tidak membuang sembarangan ke alam.

“Sesuai dengan tagline dari Laksana Becik yakni “Lingkungan Bersih, Untuk Masa Depan”, kami ingin terus hadir di tengah masyarakat dan mengajak untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih demi masa depan generasi berikutnya,” terangnya.

Melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa diajak untuk memanfaatkan sampah botol plastik, menjadi barang bermanfaat seperti Sofa.

Ditemui di sekolah setempat, Komang Edi Semartama selaku Guru Kelas 4 SDN 18 Dangin Puri, untuk P5, pihaknya mengambil proyek pembuatan sofa dari botol plastik.

Pembuatan sofa ramah lingkungan ini dilatarbelakangi adanya permasalahan sampah di lingkungan terdekat siswa, baik di lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat atau di rumahnya.

Melalui proyek ini, pihaknya mengajak siswa untuk berperan aktif, berkontribusi ikut mencarikan solusi-solusi tentang masalah sampah tersebut, dengan membuat sofa ini.

“Tujuan dari proyek ini adalah untuk menumbuhkan karakter siswa sejak dini, agar lebih peduli terhadap lingkungan. Karena dengan membuat sofa ini, siswa bisa mengurangi sampah botol plastik, sampah plastik, sampah kertas, bahkan sampah kain yang ada di lingkungan sekitar. Ini yang perlu kita tumbuhkan sejak dini,” kata Edi, saat ditemui di sekolahnya, Sabtu, 4 November 2023.

Selain memanfaatkan sampah menjadi barang berguna, melalui proyek ini, pihaknya juga mengajak siswa untuk belajar menjadi pengusaha, terutama pengusaha yang peduli terhadap lingkungan, yang sering disebut dengan green entrepreneur (Berwirausaha Hijau).

Dengan demikian, sejak kecil siswa ini nantinya bisa mengenal, ternyata sampah itu bisa dimanfaatkan menjadi barang-barang, bahkan bisa menghasilkan uang.

“Jadi, mereka juga belajar kedepannya dalam kehidupan bermasyarakat, siswa bisa belajar mengolah sampah, bahkan menjadi pengusaha yang peduli terhadap lingkungan,” harapnya.

Untuk mendukung siswa belajar menjadi seorang pengusaha, melalui kegiatan ini, siswa juga diajarkan selain membuat produk sofa, juga dibimbing untuk membuat media promosi.

“Melalui media promosi tersebut, mereka akan tahu bagaimana cara mereka mempromosikan produk-produk yang sudah mereka buat,” tambahnya.

Secara umum, lanjutnya manfaat dari proyek ini, sebenarnya tujuan utamanya adalah menumbuhkan karakter siswa yang peduli lingkungan, kemudian mengajarkan siswa untuk menjadi pengusaha yang peduli lingkungan , serta memberikan pendidikan kepada seluruh siswa agar terus peduli terhadap lingkungan.

Sementara itu, selain manfaat untuk siswa, bagi sekolah sendiri, kegiatan seperti ini juga tentu sangat bermanfaat. Karena melalui proyek ini, di sekolahnya, keberadaan sampah-sampah ini juga bisa dikurangi. Harapannya, melalui kegiatan ini, siswa bisa menggetok tularkan terkait kepedulian lingkungan ini, ke lingkungan terdekatnya seperti di lingkungan tempat tinggalnya, terutama kepada keluarga.

“Kami juga memberikan pemahaman kepada orang tua siswa, kami juga berdiskusi sebelum ada proyek ini kepada orangtua, bahwa hal seperti inilah yang kita lakukan di Sekolah untuk membentuk karakter yang disebut dengan profil pelajar pancasila. Salah satunya, mereka bisa peduli lingkungan yaitu berakhlak kepada alam, dan mereka juga diajarkan berwirausaha yaitu berwirausaha hijau,” terangnya.

Untuk pembuatan sofa ini, dibutuhkan botol-botol bekas yang dirangkai menjadi satu. Botol-botol ini, kata dia, juga dimanfaatkan sebagai tempat sampah, yang di dalam botol ini dimasukkan sampah sampah.

“Selain bisa digunakan sebagai hiasan di rumah atau tempat duduk, sofa ini juga bisa bermanfaat untuk mengurangi sampah di lingkungan,” pungkasnya. (red).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button