Ketua DPRD Badung Putu Parwata Apresiasi RSD Mangusada Dijadikan Rumah Sakit Unggulan di Bali
Jbm.co.id-BADUNG | Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata mengapresiasi keberadaan Rumah Sakit Daerah atau RSD Mangusada atas penyampaian sebuah proposal yang ditujukan kepada DPRD Kabupaten Badung.
Disebutkan, penyampaian proposal tersebut bertujuan untuk menjadikan RSD Mangusada sebagai Rumah Sakit unggulan di Bali.
“Oleh karena itu, beberapa item yang disampaikan kepada kami dan termasuk juga kebutuhan alat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan,” kata Putu Parwata, saat menerima audensi Direktur RSD Mangusada, dr. I Wayan Darta, Senin, 12 Pebruari 2024.
Menurutnya, prioritas utama adalah Radio Terapi yang sangat dibutuhkan sebagai alat yang cepat, dikarenakan banker sudah ada, sejak tiga tahun lalu.
“Hal ini kami sarankan untuk segera mengeksekusi dengan KSO yang keuntungannya pelayanan lebih cepat daripada menunggu pembahasan APBD, karena harus melalui mekanisme yang dijalankan, yaitu pembahasan di induk 2025 dan perubahan 2024,” terangnya.
Mengingat, diperlukan waktu yang panjang, sehingga Putu Parwata memberikan saran demi pelayanan kesehatan dilakukan melalui KSO.
Sementara, sarana prasarana lainnya yang tidak menggangu pelayanan kesehatan diusulkan dalam APBD.
“Jadi, kami di Pemerintahan Kabupaten Badung akan selalu mendorong bagaimana kinerja dan pelayanan rumah sakit serta alat-alatnya bisa lebih bagus dan lebih maju,” paparnya.
Tak hanya itu, Putu Parwata juga mendorong RSD Mangusada ini menjadi Rumah Sakit Unggulan di Bali, dikarenakan pihaknya sudah menjadikan sebagai Rumah Sakit Pendidikan serta pengembangan di daerah kecamatan lainnya sudah ada, seperti Petang dan Abiansemal. “Jadi, kita fokus pelayanan yang terbaik di Mangusada ini,” tandasnya.
Meski demikian, pengembangan pelayanan kesehatan juga mengalami kendala terkait sarana dan prasarana yang dibutuhkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
“Ada yang dibutuhkan alat dalam jangka pendek, yaitu tadi supaya pelayanan kepada masyarakat, khususnya masalah penanganan kanker bisa selesai segera dieksekusi dengan KSO alatnya, Radio Terapi ini. Jadi, yang mana menyangkut pelayanan, kita dorong ke KSO dan yang bisa ditangani oleh APBD, kita tangani secara APBD, karena itu perlu waktu pembahasan,” paparnya.
Mengenai alat yang disupport lewat APBD, Putu Parwata menyebutkan beberapa alat kesehatan yang memang sudah perlu direhab, kemudian pengembangan pelayanan yang lainnya dan sarana fasilitas kenyamanan dari pelayanan kesehatan. Sementara, KSO untuk Radio Terapi dianggarkan sebesar Rp 105 Milyar.
“Alat-alat itu kita dorong, seperti KSO untuk Radio Terapi segera dieksekusi supaya pelayanan lebih cepat dan juga support melalui APBD, tapi kita tunggu proposal dari RSD Mangusada, lalu kita lakukan pembahasan rapat kerja bersama Pemerintah,” pungkasnya. (ace).