BeritaDaerahKeagamaanKlungkungPendidikanSosial

Hadirkan Tokoh Lintas Agama dan Tokoh Adat, FKUB Bali Tingkatkan Kerukunan dan Toleransi Kehidupan Beragama di Bali Kedepankan Cinta Kasih Kemanusiaan

Jbm.co.id-KLUNGKUNG | Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali melaksanakan acara Dialog Tokoh Lintas Agama dan Tokoh Adat Provinsi Bali tahun 2025 di Puri Den Bencingah, Semarapura, Kabupaten Klungkung, Rabu, 14 Mei 2025.

Dialog Tokoh Lintas Agama Provinsi Bali Tahun 2025, dengan mengambil tema “Dengan Mengedepankan Cinta Kasih Kemanusiaan, Kita Tingkatkan Kerukunan Dalam Menjaga Toleransi Kehidupan Beragama di Provinsi Bali”.

Foto: Ketua Umum FKUB Provinsi Bali yang sekaligus Ketua Asosiasi FKUB Indonesia dan juga Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet, saat memberikan sambutan pada acara Dialog Tokoh Lintas Agama dan Tokoh Adat di Puri Den Bencingah, Semarapura, Kabupaten Klungkung, Rabu, 14 Mei 2025.

Acara Dialog diikuti oleh 100 orang peserta, yang terdiri dari tokoh-tokoh agama Hindu, Islam, Kristen, Katolik, Buddha dan Konghucu serta perwakilan Lembaga Keagamaan dan Tokoh Adat se-Bali.

Advertisement

Selain itu, juga dihadirkan Narasumber, yakni Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Dr. Drs. I Gusti Ketut Widana, M.Si., KH. Drs. Mahrusun Hadiyono selaku Ketua MUI Provinsi Bali dan Romo Eventius Dewantoro dari Keuskupan Denpasar.

Dalam sambutannya, Ketua Umum FKUB Provinsi Bali yang sekaligus Ketua Asosiasi FKUB Indonesia dan juga Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet menyatakan, bahwa acara Dialog Lintas Agama bertujuan sebagai ajang silaturahmi bagi para Tokoh Lintas Agama dan Tokoh Adat di Provinsi Bali.

Menurutnya, acara Dialog Kerukunan Antar Umat Beragama sesuai program FKUB Bali, yang diadakan minimal sekali setiap tahunnya.

“Kerukunan itu harus kita dialogkan dan terus diingatkan, yang sudah matang, kita matangkan terus supaya di Bali kerukunan, toleransi, kekeluargaan dan kebersamaan serta cinta kasih kemanusiaan saling menyayangi selalu bisa dieratkan, agar di Bali dijamin selalu menjadi rukun,” urainya.

Untuk itu, Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet juga berharap agar Bali tetap menjadi barometer kerukunan antar umat beragama di Indonesia bahkan dunia.

“Karena Indonesia dan juga Bali sangat tergantung dengan kerukunan, maka Dialog ini kita adakan di Puri Den Bencingah Klungkung yang sudah dianggap sebagai rumah kerukunan sejak 11 tahun lalu, baik buat acara Nasional maupun Internasional, apalagi lokal seringkali diadakan disini,” paparnya.

Melalui Dialog ini, juga bertujuan menyamakan persepsi dan kebersamaan serta kesamaan antar umat beragama tentang kerukunan dan cinta kasih kemanusiaan.

“Soal bagaimana kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara didalam Pancasila ini, semua agama yang ada di Indonesia ini sudah punya kesamaan pandangan mengenai keadilan dan cinta kasih kemanusiaan. Disinilah dipertemukan sehingga kerukunan bisa dipertahankan selama-lamanya untuk kejayaan Indonesia,” tegasnya.

Nantinya, hasil Dialog ini akan menjadi acuan materi Rakerda FKUB se-Bali yang rencananya akan diadakan 28 Mei 2025.

Oleh karena itu, pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini, terutama Pemerintah Provinsi Bali.

Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi keharmonisan kehidupan beragama di Bali dan menjadi langkah kecil bermakna menuju Indonesia yang damai dan toleran.

“Semoga, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing langkah kita dalam menciptakan kedamaian dan keharmonisan bersama,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Rama Oscar Naib Wanouw menyatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memperkuat harmoni antar umat beragama di Provinsi Bali, memperluas ruang dialog dan pemahaman lintas iman, serta menegaskan komitmen bersama dalam menjaga persatuan, toleransi dan kedamaian ditengah masyarakat.

Selain itu, lanjutnya Dialog juga dilakukan, untuk memperoleh gambaran seutuhnya tentang kerukunan beragama di masing-masing kabupaten/kota berdasarkan pengamatan dan pengamalan langsung dari para tokoh lintas agama yang ada di masing-masing kabupaten/kota.

“Acara Dialog ini bertujuan menggali informasi dan permasalahan kerukunan yang ada di masing-masing kabupaten/kota dan merumuskan solusi atas permasalahan yang ada dengan mengedepankan cinta kasih kemanusiaan,” kata Rama Oscar.

Turut hadir, Perwakilan Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/Kota se-Bali, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua FKUB Kabupaten/Kota se-Bali, Bendasa Madya MDA Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua FORPELA Provinsi Bali, Ketua FORGIMALA Provinsi Bali, Ketua Forum Paguyuban Etnis Nusantara serta para undangan lainnya. (ace).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button