Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk Tutup Satu Jam Lebih, Nahkoda Kapal Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Cuaca buruk kembali melanda perairan Selat Bali. Bahkan cuaca buruk tersebut telah terjadi sejak seminggu belakangan ini. Dimana angin kencang menimbulkan gelombang tinggi dan arus deras.
Seperti yang terjadi Sabtu, 7 Januari 2022 siang. Angin kencang kembali menerjang perairan selat Bali. Angin yang bertiup kencang tersebut menimbulkan gelombang tinggi dan arus deras. Sejumlah kapal yang sedang berlayar terlihat terguncang.
Lantaran cuaca terus memburuk dan membahayakan pelayaran, ototitas pelabuhan kemudian memutuskan untuk penutup pelabuhan Gilimanuk dan pelabuhan Ketapang. Penutupan mulai dilakukan pukul 14.00 Wita.
Akibat penutupan pelabuhan tersebut, sejumlah kendaraan, baik truk, bus, maupun kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor yang akan menyebrang ke Jawa, tertahan di areal parkir pelabuhan Gilimanuk. Semakin lama, kendaraan kian banyak terjebak kemacetan, hingga memenuhi areal parkir pelabuhan.
“Saya sempat terjebak macet di pelabuhan Gilimanuk selama tiga puluh meneit lebih karena pelabuhan ditutup akibat cuaca buruk,’ ujar Yudi, warga Jembrana yang hendak menyebrang ke Jawa, Sabtu (7/1/2023) sore.
Beruntung, berselang satu jam, tepatnya pukul 15.05 Wita, cuaca di selat Bali mulai membaik dan penyeberangan Gilimanuk – Ketapang dibuka kembali. Semua kendaraan yang terjebak kemacetan secara bergilirian bisa diseberangkan ke Pelabuhan Ketapang.
Koorsatpel BPTD pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan dikonfirmasi wartawan, membenarkan penyebrangan di Selat Bali ditutup karena cuaca buruk. Penutupan pelabuhan tersebut dilakukan karena cuaca buruk yang terjadi sangat membahayakan pelayaran.
“Tapi setelah cuaca membaik, pelabuhan sudah kita buka kembali. Namun demikian tetap kami menghimbau kepada para nahkoda kapal agar selalu waspada, mengingat cuaca di Selat Bali sering berubah,” tutupnya.(ded/mega)
