Closing Statement Tulus Hati Buat Bali, Mulia-PAS Minta Maaf ke Koster-Giri Meski Beda Pilihan Tetap Bersatu, Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat Bali, Penyelenggara Pemilu dan Aparat Keamanan
Jbm.co.id-BADUNG | KPU Provinsi Bali menyelenggarakan Debat Publik Ketiga terhadap kedua Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2024 yaitu Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Rabu malam, 20 November 2024.
Debat Publik Ketiga Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Rabu malam, 20 November 2024.
Debat Publik terakhir ini mengusung tema “Ngardi Bali Shanti lan Jagaditha”, dengan Sub Tema meliputi Isu Ketenagakerjaan, Perempuan, Anak, dan Kaum Marginal, lalu Smart Agriculture, Digitalisasi Pelayanan Publik dan Pendidikan dan Kesehatan Fisik dan Mental.
Dalam Debat Publik pamungkas ini menghadirkan 7 orang panelis, diantaranya Dr. Ni Nyoman Dewi Pascarani, SS.,M.Si. (Dosen Ilmu Komunikasi Unud), Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, MT. (Guru Besar Teknologi Industri Pertanian Unud), Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,MMA. (Guru Besar Manajemen Agribisnis Dwijendra University), Prof. Dr. Ir. Ni Luh Kartini, MS. (Guru Besar Pertanian Organik Fakultas Pertanian Unud), Prof. Dr. Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D. (Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Unud), Dr. Luh Riniti Rahayu, M.Si. (Direktur LSM Perempuan Bali Sruti) dan Dr. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.KJ. (Dosen Fakultas Kedokteran Unud).
Dalam Closing Statement atau Pernyataan Penutup, Mulia-PAS menyebutkan Debat Publik Ketiga merupakan tahapan akhir dari Debat Pilgub Bali.
Mengingat, tema yang diangkat sangatlah penting, karena langsung menyentuh aspek manusia dan kemanusiaan yang disampaikan dengan tulus hati untuk kepentingan masyarakat Bali.
“Kami Paslon 1 dalam visi misi program memang sangat fokus pada Sumber Daya Manusia (SDM) Bali dari sektor pendidikan, kesehatan dan tenaga kerja,” urainya.
Untuk itu, Mulia-PAS menegaskan untuk bersatu dan tumbuh bersama dengan semangat Sagilik Sagulung Salunglung Sabayantaka Paras Paros Sarpanaya akan tercapai Bali Shanti Jagadhita.
“Kami Mulia-PAS berkomitmen jika dunia pendidikan tidak serius ditangani dan tidak terurus, kaum perempuan tidak bisa berkarier dengan baik di Pemprov Bali, pertanian tidak serius ditangani dengan anggaran yang sangat sedikit serta kaum marjinal tidak tersentuh Pemerintah, maka periode mendatang, kami dipercaya masyarakat Bali, maka semua itu tidak akan ada lagi,” tegasnya.
Tak hanya itu, Mulia-PAS juga minta maaf, jika ada perkataan, pikiran dan perbuatan yang bisa membuat tidak nyaman dan tidak berkenan di hati.
“Kami juga sampaikan permintaan maaf kepada Bapak Wayan Koster dan Bapak Giri Prasta (Koster-Giri) yang telah menjadi mitra Debat kami selama ini,” ungkapnya.
Jika tidak ada hal yang tidak berkenan ditujukan kepada Semeton Bali dan para pendukung Koster-Giri dimanapun berada, meski beda pilihan di Bali, tapi harus tetap bersatu.
Demikian pula, jajaran Pemilu, dimulai dari KPU dan Bawaslu Provinsi Bali beserta jajarannya dan Aparat Keamanan yang telah bekerja keras memastikan penyelenggaraan Pemilu berjalan dengan lancar.
“Kami juga mengucapkan terima kasih, agar terwujud Pemilu yang bersih dan berkualitas ditangan Bapak/Ibu semua,” jelasnya.
Khusus Masyarakat Bali, lanjutnya yang memiliki hak pilih dihimbau untuk meluangkan waktu untuk datang ke TPS.
“Itu berikan hak suara Anda dengan ketulusan hati guna menyongsong Pilkada Bali 2024 ini dengan satu tujuan demi perubahan Bali yang lebih baik,” pungkasnya.
Oleh karena itu, masyarakat Bali yang memiliki hak pilih diminta menyatukan tekad, niat dan semangat untuk satu tujuan Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita, yang memberikan hal terbaik, satu nusa dan satu bangsa dengan satu pilihan, pada 27 November 2024 mendatang dengan mencoblos Nomor Urut 1.
“Sebagai penutup, kami berpantun “Ke Bedugul lewat Pasar Mumbul Beli Sepatu, Sambil Beli Benang Sekalian Janur Bali, Si Gundul dan Si Gembul Nomor 1 Pasti Menang Jadi Gubernur Bali,” tutupnya. (ace).