BadungBencana AlamBeritaDaerahLalu LintasPemerintahanSosial

Akses Jalan di Songan Terkepung Banjir Kiriman

Jbm.co.id-BANGLI | Banjir menenggelamkan ruas jalan di Banjar Desa/ Desa Songan A, Kintamani sudah menjadi pemandangan keseharian, ketika hujan.

Seperti dalam pantauan, Minggu, 26 Januari 2025 terjadi banjir di ruas jalan Banjar Desa, tepatnya berada di jalur menuju Pura Hulun Danu tersebut, menyusul hujan deras malam harinya. Tidak ada drainase kiri kanan, sehingga air hujan praktis mengancam jalan.

Foto: Banjir menenggelamkan ruas jalan di Banjar Desa/ Desa Songan A, Kintamani sudah menjadi pemandangan keseharian, ketika hujan.

Selain banjir, jalan juga dipenuhi lumpur. Banjir tersebut merupakan banjir kiriman dari daerah hulu seperti Desa Pinggan, Belandingan, Sukawana dan Kayupadi. Warga setempat sepertinya sudah lelah untuk melawan banjir.

Advertisement

Belum ada solusi dari Pemkab Bangli atas masalah tersebut. Apakah perlunya peningkatan badan jalan atau perlunya membuat daerah serapan air/ tangkapan air. Ini tidak ada kejelasan.

Akibat banjir tersebut lalu lintas terganggu. Kendaraan dan pengendara harus menerobos air dan melawan lumpur untuk bisa lewat. Pada saat aktivitas masyarakat kian padat jalur tersebut juga padat kendaraan. Siap-siap kena semburan air dari kendaraan lain, bahkan tersembur lumpur pun mesti rela.

Sumber media jbm.co.id., Senin, 26 Januari 2025 menuturkan banjir di titik tersebut sudah menjadi pemandangan klasik. Penyebabnya, karena tak ada drainase. Selain itu, posisi wilayah di bawah.

Banjir itu banjir kiriman dari hulu. Lumpur pun mengancam jalan tersebut, karena posisinya rendah.

Kroditnya di pagi hari manakala masyarakat mengangkut komoditi perkebunan seperti bawang, cabai, sayur-sayuran.

“”Lambat jadinya barang dagangan sampai di pasar, lantaran genangan air tersebut,” kata Jro Mangku, yang saat itu mengaku bakal ngayah ke Pura Kayuselem, Songan.

Apakah selamanya banjir akan seolah dibiarkan, karena Pemkab Bangli belum tampak jelas sikap dan langkahnya, untuk mencegah banjir, begitu terjadi banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Damkar (BPBD Damkar) Bangli terjun melakukan penanggulangan. Begitu pergi banjir datang kembali, sehingga menjadi pekerjaan rutin bagi petugas menghadapi banjir.

Ketika petugas lelah, banjir menjadi tontonan. Sekarang banjir seolah tak jadi masalah. Banjir, banjir dan banjir lagi. Itulah kata yang rupanya muncul. (S Kt Rencana).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button