BangliBeritaDaerahKeagamaan

Mapepada Agung Puncak Karya Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur

Jbm.co.id-BANGLI | Ribuan pemedek mengikuti prosesi Mapapada Agung, Minggu, 24 Maret 2024. Mapapada Agung merupakan serangkaian Puncak Karya Ngusaba Kedasa Ida Bhatari Katuran Pujawali.

Disebutkan, Puncak Karya Ngusaba Kadasa merupakan bakti pujawali Ida Bethara Ulun Danu Batur digelar pada tengah malam.

Manggala Karya Ngusaba Kadasa Jero Gede Batur Duuran saat ditemui, sebelum acara Mapepada dimulai menjelaskan, Upacara Mapepada Agung yang diiringi ribuan umat bertujuan menyucikan semua sarana sesajen yang akan digunakan untuk banten pujawali Ida Bethara-Bethari di Pura Ulun Danu Batur.

Advertisement

Sarana tersebut diantaranya pala bungkah pala gantung, palawija, satwa yang dipakai wewalungan, plawa, bunga, dan peralatan lainnya.

“Semua disucikan. Didoakan untuk tujuan persembahan,” ungkap Jero Gede Batur Alitan.

Lebih lanjut, Jero Gede Batur menjelaskan, dalam prosesi Mapepada Agung, pralingga dan pratima Ida Bethara-Bethari Pura Ulun Danu Batur kapundut krama, sebagai tanda Ida Bethara-Bethari macecingak atau menyaksikan batas wilayah mengelilingi wilayah suci Desa Batur.
“Itu sebagai pertanda Ida Bathara-Bathari turun kabeh,” jelasnya.

Selain ribuan krama, Upacara Mapepada Agung juga dihadiri Pj Gubernur Bali S.Mahendra Jaya, Mantan Wakil Gubernur Cokorda Arta Ardana Sukawati (Cok Ace), Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bersama Sariasih Sedana Arta, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, OPD di Lingkungan Pemkab Bangli.

Prosesi Upacara Mapepada diiringi sekitar 74 barung (set) gong dan sekaa gamelan dari berbagai tempat di Bali.

Sementara itu, Puncak upacara Mapepada ditandai dengan persembahyangan bersama, memohon keselamatan dan kerahayuan.

Sementara Ida Bethara Ulun Danu Batur katuran nyejer dari 24 Maret dan mesineb 8 April 2024 mendatang.
Sebelum pujawali di Pura Ulun Danu Batur dilaksanakan upacara wali ring merajan Agung Dalem Bukitan (Kawanan) dan Dalem Bukitan (Kanginan) genah Jro Gede Batur Makalihan dilakukan upacara di Pura Kodo Gunali oleh Desa Pekraman Batur, Ida Bhatari katuran Bakti pengodal dan katuran nyejer lan mesucian sebelumnya ada upacara I Ratu Kentel Gumi mesineb. Ida Bhatara-Bhatari ring merajan agung katuran bakti penganyar dilanjutkan pelaksanaan bhakti mainoman kemudian ngadegang bagia pula kerti ngelantur melaspas.

Dalam rangkaian upacara itu diawali oleh Dane Nyoman Pragae, Dane Ketut Pesedaan dan Dane Nyoman Pragending dan Dane Ketut Gunalali memberikan uger-uger dihadapan krama Tempekan, Teruna Bunga,Daa Bunga dan Krama Desa Batur, agar jangan lupa dengan budaya yang dilaksanakan, sesuai isi raja purana Pura Ulun Danu Batur tradisi catur dresta, kerifan lokal dan desa kala patra, tatwa dan susila upacara kerangka Agama Hindu.

Lanjut, disampaikan Wali di Merajan Bukitan dan Bukutan besoknya ada upacara mainoman di Dalem Bukitan diiringi oleh Prajuru tempekan,Tengen/Bedanginan. Dalem Bukutan diiringi oleh prajuru, tempekan Kiwa/Bedawanan.

Lebih lanjut, disampaikan Dalem Bukitan bergelar Jro Gede Kanginan dan Dalem Bukitan bergelar Jro Gede Kawanan sesuai dengan Pucak Kanginan dan Puncak Kawanan Gunung Batur.

Satu hari sebelum ( purwaning) Purnama Kedasa, Sabtu, 23 Maret 2024 dilaksanakan upacara Mapapada Wewalungan suku pat (catur pada) dan suku kalih (dwi pada) tiga kali mengelilingi Parahyangan Pura Ulun Danu Batur mensucikan bahan upakara untuk upacara.

Pada saat Puncak Karya Purnama Kedasa, Minggu, 24 Maret 2024, acara Mapapada Agung Ida Betara Gede Ngurah Kepasekan turun di Jempana dan binatang kebo dan Jempana dan I Ratu Ngurah Subandar turun Mapepada mengelilingi Parahyangan, Pawongan dan Pelemahan Desa Pakraman Batur dilaksanakan di Margi Agung diiringi 70 baleganjur.

“Puncak Pujawali Ngusaba Kedasa Ida Bhatari katuran Pujawali Ring Tengahing Dalu Dauh, pada pukul 00.00 WITA,” ungkapnya.

Dijelaskan pula, Ida Bhatari katuran Pujawali Ring Tengahing Dalu Dauh dalam pengertian disini melaksanakan upacara saat suasana hening, sepi sehingga pelaksanaan upacara akan khusuk.

Jero Gede Batur selaku Pemucuk Karya berharap, kepada para umat Hindu di manapun berada dalam kesempatan ini jika tidak ada halangan, untuk pedek tangkil ngaturang bakti sebagai ucapan syukur atas karunianya agar diberikan kedamaian dan kesejahteraan serta kerahayuan.

Sementara itu, Pemangku Konco Batur Jro Mangku Candra saat ditemui terpisah, mengatakan, Ida Betara Ngurah Subandar yang berstana di Konco Cong Po Kong juga katurang piodal berbarengan dengan Ida Betara Dewi Ulun Danu Batur. Keberadaan Konco ini sudah diwarisi oleh krama Batur sejak masih di kawasan dibawah.

“Mengenai keikutsertaan Ida Ratu Ngurah Subandar beserta Barong Sai dalam prosesi Mapapada Agung dikatakan bahwa hal itu bertujuan untuk menetralisir aura negatif” jelasnya.(Rta).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button