Viral WNA Berprofesi Tour Guide di Tanah Lot Tabanan, Imigrasi Denpasar Ungkap Fakta Sebenarnya
Jbm.co.id-DENPASAR | Menindaklanjuti berita viral di media sosial, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar melalui Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian melakukan kegiatan Pengawasan Mandiri Keimigrasian tentang adanya dugaan WNA atau Warga Negara Asing yang berprofesi sebagai pemandu wisata atau tour guide di kawasan Tanah Lot, Kabupaten Tabanan.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyandi menerangkan, Tim Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan HPI atau Himpunan Pramuwisata Bali.
Diperoleh informasi bahwa pemandu wisata yang diduga seorang WNA tersebut bernama Alessandro Tanganelli.
“Pemandu wisata yang diduga seorang WNA tersebut bernama Alessandro Tanganelli. Yang bersangkutan sudah berkewarganegaraan Indonesia dan memiliki lisensi sebagai pemandu wisata dari HPI,” kata Tedy, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Sebelumnya, diketahui bahwa dia merupakan WNA berkewarganegaraan Italia, yang telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) melalui proses sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
“Berawal dari sebagai pemegang Izin Tinggal Terbatas suami ikut istri WNI, lalu alih status menjadi Izin Tinggal Tetap suami ikut istri WNI, dan hingga kemudian akhirnya memilih berkewarganegaraan Indonesia,” paparnya.
Dihubungi secara terpisah melalui sambungan telepon, Indah Yuli Puspitasari selaku istri dari Alessandro Tanganelli membenarkan suaminya sudah menjadi WNI atau Warga Negara Indonesia, sejak tahun 2021 yang dinyatakan bekerja sebagai pemandu wisata berlisensi dari HPI.
Selain itu, dirinya bersama suami juga memiliki bisnis usaha biro wisata yang memiliki izin dari ASITA atau Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies.
Berdasarkan penelusuran dan bukti-bukti yang ada, dapat disimpulkan bahwa Alessandro Tanganelli yang viral di media sosial sebagai tour guide di Tanah Lot, Tabanan merupakan WNI atau Warga Negara Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam penyampaian informasi terhadap kegiatan dan keberadaan orang asing yang ada di Bali. Namun, kami juga menyayangkan berita viral tersebut yang menyudutkan institusi kami dan tidak sesuai dengan fakta serta tidak dilakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum menerbitkan berita tersebut,” tutupnya. (red).