Sebutan Papa-Mama, Ayah-Bunda, Semakin Trending Dan Dianggap Elite Di Tengah Peradaban Modern. Sebutan Bapak-Ibu, Dianggap Tak Lagi Keren?
Kabid Sukanto: "Orang tua punya peran penting dalam melestarikan budaya Jawa dengan mengajarkan nilai-nilai dan tradisi kepada anak-anak mereka. Sebutan bapak dan ibu, mungkin bisa kembali dilestarikan sebagai icon masyarakat Jawa tulen"

Pacitan,JBM.co.id- Ungkapan “Wong Jowo Ojo Ninggalke Jawane” memiliki makna yang sangat dalam, yaitu orang Jawa jangan sampai meninggalkan budayanya.
Kabid Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Pacitan, Sukanto, menyoroti pentingnya melestarikan tradisi dan budaya Jawa di tengah kemajuan era digital.
Menurut Sukanto, kemajuan teknologi dan globalisasi dapat menyebabkan budaya lokal terkikis dan digantikan oleh budaya asing.
Dia menegaskan, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar memang penting, tetapi diharapkan jangan sampai mengorbankan pelestarian bahasa dan budaya Jawa.
“Tradisi Jawa memiliki sebutan khusus untuk orang tua, seperti bapak dan ibu, yang kini mulai tergantikan oleh sebutan lain yang lebih modern. Seperti papa, papi, ayah, mama, mami atau bunda.
Bahkan ada juga yang menyebut abi dan umi ya kaya ke Arab-Araban begitu. Padahal nenek moyangnya ya asli orang Jawa,” kata Sukanto, Ahad (28/9/2025).
Budaya Jawa, sambung pendekar dari salah satu perguruan pencak silat terkemuka ini, memiliki nilai-nilai dan tradisi yang unik dan harus dilestarikan sebagai identitas masyarakat Jawa.
“Pendidikan budaya harus dimulai sejak dini untuk menanamkan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya Jawa.
Orang tua punya peran penting dalam melestarikan budaya dengan mengajarkan nilai-nilai dan tradisi kepada anak-anak mereka. Sebutan bapak dan ibu, mungkin bisa kembali dilestarikan sebagai icon masyarakat Jawa tulen.
Semoga, kita dapat bekerja sama untuk melestarikan dan mengembangkan budaya yang kaya ini,”harap Sukanto.(Red/yun).



