Pemilihan Bendesa Adat Selat Sudah Final Lewat Musyawarah Mufakat Krama

Jbm.co.id-BANGLI | Tahapan demi tahapan dilaksanakan Pemilihan Bendesa Adat Selat, Kabupaten Bangli yang sudah berjalan lancar.
Bahkan, juga diadakan musyawarah antar Calon berjumlah 8 orang, yang dilahirkan oleh Krama Banjar hingga mengerucut menjadi 5 orang Calon Bendesa Adat yang ditetapkan panitia, lantaran 3 orang calon mengundurkan diri, karena tidak memenuhi pendidikan cuma di tingkat SMP dan satunya lagi I Wayan Karnata juga mengundurkan diri, karena sudah menjadi Kelihan Banjar di Selat Tengah.
Dengan sudah mengerucutnya Calon Bendesa Adat dari 8 orang menjadi 5 orang, maka diantara 5 calon ini melaksanakan musyawarah antar calon, Kamis, 19 Juni 2025.

Didalam musyawarah antar calon ini, Ketut Pradnya dengan legowo menunjuk I Nengah Meres menjadi pengayah Bendesa Adat Selat. Padahal, 4 calon lainya tetap menginginkan I Ketut Pradnya menjadi Bendesa Adat Selat, terlebih Pradnya mendapatkan suara terbanyak pada saat pemilihan dari Krama Desa Puseh.
“Dengan kearifan dan ketulusan dari Pradnya seorang Bendesa sudah dua periode memimpin Desa Adat Selat yang sudah di pandang mampu oleh Krama Adat memimpin krama adat selat selama ini,” ujarnya.
Begitu antusias Krama Adat, pada saat parum diberikan waktu, untuk berbicara berpendapat oleh Ketua Panitia Jro Mangku Made Suparisa, supaya parum menjadi betul-betul musyawarah mufakat dan transparan dalam mengambil suatu keputusan nantinya.
Ada tiga perwakilan dari krama yang menyampaikan pendapat, diantaranya I Nengah Ranem, I Nyoman Serita dan I Wayan Silih. Kesimpulannya, mereka masih tetap mempertahankan I Ketut Pradnya menjadi Bendesa Adat Selat. Namun, karena Ketut Pradnya berkeinginan adanya kaderisasi pemimpin dengan hati yang ikhlas dan legowo jabatan Bendesa di desa selat ini diserahkan ke I Nengah Meres.
“Dari tiga perwakilan krama yang menyampaikan pendapatnya itu tetap menuntut I Ketut Pradnya harus tetap mau untuk memandu dan memberikan arahan terkait kelembagaan Bendesa Adat Selat,” ucapnya
Pradnya dalam peparuman menanggapi pendapat dan pandangan anggota Krama Adat dengan nada santun menjawab bahwa dia siap tetap ngayah sepanjang diberikan kesehatan dan anugrah kerahayuan.
“Hal itu karena merupakan pedoman hidup untuk melakukan suatu karma dan bakti terhadap krama adat di selat dan terhadap Ida Betara Betari yang beristana di Parahyangan Jagat Selat. Astungkara kita semua selalu dituntun ke arah yang benar dan damai di Sukertan Jagat Selat,” tegasnya
Di sela-sela akhir perkataanya, Pradnya menegaskan kehidupan di alam semesta ini dilandasi sikap ngayah di Desa Adat ibaratnya seperti Drama Pewayangan yang jelas di depan podium dan wantilan Desa Adat Selat sudah tergambarkan wayang yang terpampang antara Pandawa dan Korawa.
“Itulah pedoman wujud nyata kehidupan di maya pada ini. Betapapun Pandawa berbuat baik dan kebajikan selalu akan ada rintangan yang digambarkan dalam pewayangan adalah Korawa, maka pintar-pintarlah Krama Adat untuk menseleksi kebenaran itu supaya mampu untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya
Bendesa terpilih I Nengah Meres mengucapkan terima kasih kepada Krama Adat dan juga Jro Bendesa yang sudah purna tugas Ketut Pradnya, supaya tetap bisa membantu dalam segala hal yang belum mampu dilakukan.
“Hal itu masih banyak sekali, saya selaku Bendesa terpilih yang perlu dibantu dalam hal menjalankan kepemimpinan kedepan,” terangnya.
Sebagai penutup, Ketua Panitia Jro Mangku Made Suparisa mengucapkan banyak trima kasih terhadap Ida Dane Krama Adat Selat dan juga aparat keamanan Babinsa dan Babinkamtibmas beserta jajaran anggota Polsek Susut yang hadir dalam kesempatan ini. (S Kt Rcn).