Genius City Resmi Diluncurkan di Bali, Nuanu dan Genius Group Wujudkan Pembelajaran Berbasis AI

Jbm.co.id-TABANAN | Kolaborasi besar di sektor pendidikan terjadi di Bali. Nuanu Creative City bersama Genius Group Limited (NYSE American: GNS) resmi memulai pengembangan Genius City, kawasan edukasi masa depan berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) yang berlokasi di Tabanan, Bali.
Proyek dengan total investasi mencapai Rp233 miliar (USD14 juta) ini menjadi tonggak baru bagi dunia pendidikan di Indonesia, menggabungkan teknologi, kreativitas, dan nilai kemanusiaan. Genius City dirancang sebagai cetak biru (blueprint) pembelajaran berbasis AI yang tetap menjaga hubungan manusia sebagai pusatnya.
“Bagi kami, belajar adalah bagian yang menyenangkan dari perjalanan ini,” ujar Lev Kroll, CEO Nuanu Creative City.
Lev menegaskan bahwa pendidikan berkelanjutan, baik formal maupun informal, merupakan sumber kebahagiaan dan kunci utama dalam pengembangan diri. Karena itu, pihaknya melihat kerja sama dengan Genius Group sebagai langkah strategis untuk menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan relevan dengan zaman.
“Kami tidak sabar untuk melihat bagaimana teknologi dapat memengaruhi dan membentuk edukasi sekaligus menjadikan Nuanu sebagai tempat lahirnya inovasi dan peluang,” tambahnya.
Kerja sama ini mencakup dua proyek utama. Pertama, kolaborasi dengan ProEd Global School, yang akan mengintegrasikan model Genius School dan program Genius Apprentice ke dalam kurikulum sekolah, dengan fokus pada pembelajaran AI dan teknologi masa depan.
Kedua, pengembangan ruang retret perusahaan dan komunitas pengusaha di kawasan Nuanu, lengkap dengan fasilitas konferensi (MICE), ruang akselerator, retret, dan lokakarya (workshops).
CEO Genius Group, Roger James Hamilton, mengungkapkan antusiasmenya atas kemitraan strategis ini.
“Kami berkesempatan untuk merumuskan ulang masa depan edukasi dalam sebuah kawasan kreatif yang sudah beroperasi, di mana penduduk dan pengunjung dapat mempelajari dasar-dasar masa depan dalam kawasan berteknologi tinggi, ekonomi berorientasi layanan manusia, serta ekologi dan lingkungan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Kedua pihak memperkirakan, pendapatan tahunan dari proyek ini akan melampaui Rp333 miliar (USD20 juta), dengan laba sekitar Rp99 miliar (USD6 juta) dalam empat tahun ke depan.
Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat posisi Bali sebagai pusat inovasi dan pendidikan global, tetapi juga menjadi salah satu investasi terbesar di sektor edukasi di Pulau Dewata, membuka jalan bagi generasi pembelajar yang siap bersaing di era digital. (red).




