BeritaDaerahEkonomiPariwisataSeni Budaya

Bubur Beras Merah Jatiluwih Perkenalkan Kekayaan Tradisi Kuliner Bali ke Panggung Dunia

Jbm.co.id-TABANAN | Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih kembali menyelenggarakan acara tahunan yang penuh semangat, yakni lomba memasak bubur beras merah Cendana, produk lokal unggulan Jatiluwih, Minggu, 26 Januari 2025.

Acara yang digelar ditengah hamparan sawah yang memukau ini, bertujuan memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional Bali ke panggung dunia internasional.

Foto: Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih kembali menyelenggarakan acara tahunan yang penuh semangat, yakni lomba memasak bubur beras merah Cendana, produk lokal unggulan Jatiluwih, Minggu, 26 Januari 2025.

Acara ini diikuti oleh tujuh kelompok peserta dari berbagai institusi pendidikan dan komunitas masyarakat, termasuk SMK Pariwisata Dwi Tunggal Tabanan, SMK Triatma Jaya Tabanan serta beberapa perwakilan dari banjar lokal, seperti Banjar Dinas Gunung Sari Desa, Banjar Dinas Kesambi dan lainnya.

Advertisement

Keberagaman peserta ini mencerminkan antusiasme masyarakat untuk menjaga tradisi sekaligus mengembangkan inovasi kuliner lokal.

Para peserta berlomba menciptakan bubur beras merah, yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga memanfaatkan bahan-bahan lokal secara kreatif. Kreasi mereka dinilai oleh juri kompeten dari Universitas PIB, dengan kriteria meliputi rasa, tampilan, kreativitas, dan penggunaan bahan lokal.

Hasilnya, berbagai inovasi unik berhasil memukau juri dan pengunjung, memperlihatkan potensi besar kuliner tradisional Bali.

Namun, acara ini bukan hanya sekadar kompetisi. Lomba ini juga menjadi sarana edukasi, agar pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembuatan bubur beras merah dan memahami manfaat kesehatan serta keunggulan beras merah Cendana.

“Melalui acara ini, kami tidak hanya ingin melestarikan warisan kuliner lokal, tetapi juga memperkenalkan potensi Jatiluwih ke tingkat internasional. Kami berharap beras merah Cendana menjadi kebanggaan masyarakat dan mendukung perekonomian lokal,” kata John Ketut Purna selaku Kepala Pengelola DTW Jatiluwih.

Acara ini sekaligus menjadi simbol komitmen DTW Jatiluwih dalam menjaga kelestarian budaya dan alam.

Dengan mengusung tema keberlanjutan, seluruh kegiatan pasar diatur secara ramah lingkungan, tanpa plastik sekali pakai, dengan pengelolaan sampah yang terintegrasi.

Keberhasilan lomba memasak bubur beras merah ini menegaskan posisi Jatiluwih sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga kekayaan tradisi kuliner.

Beras merah Cendana, sebagai produk unggulan Jatiluwih, diharapkan dapat bersaing di pasar global, sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai pusat budaya dan pariwisata dunia.

Acara ini membuktikan bahwa warisan budaya lokal dapat berpadu dengan inovasi modern, menciptakan daya tarik yang relevan dan berkelanjutan.

“Dengan keindahan alam, kreativitas masyarakat, dan dedikasi yang kuat, Jatiluwih terus melangkah untuk membawa Bali ke panggung dunia,” tutupnya. (red/tim).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button