Tokoh Spiritual Di Pacitan: Kondisi Alam Lagi Tidak Baik-Baik Saja. Perbanyak Ibadah dan Berserah Diri Pada Sang Pencipta
"Alam memiliki cara kerja yang kompleks dan seringkali di luar kendali manusia"

Pacitan,JBM.co.id- Kabupaten Pacitan saat ini, tengah menghadapi kondisi alam yang kurang baik, sebagai dampak munculnya fonomena “Blood Moon (gerhana bulan berdarah)”.
Hal tersebut seperti disampaikan salah seorang tokoh spiritualitas, Amat Taufan.
Meskipun belum ada informasi pasti tentang apa yang akan terjadi, namun Amat Taufan menegaskan, dari hasil penerawangan sejumlah pelaku spiritual menunjukkan bahwa masyarakat perlu meningkatkan introspeksi diri dan tidak melawan kehendak alam.
Perbanyak ibadah dan amalan baik yang dapat menjadi sumber kekuatan spiritual dan ketenangan jiwa dalam menghadapi berbagai kondisi alam yang kurang menguntungkan.
“Dengan meningkatkan kesadaran spiritual dan berdoa kepada Sang Pencipta, kita dapat menemukan harapan dan kekuatan untuk melewati tantangan. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan perlindungan,”kata tokoh spiritual yang akrab disapa Gus Mad ini, Senin (6/10/2025).
Sejumlah kemungkinan penyebab kondisi alam yang kurang baik di Pacitan antara lain bencana banjir yang disebabkan curah hujan tinggi, karena iklim yang tidak bersahabat, seperti fenomena blood moon (gerhana bulan darah) tersebut.
Selain banjir, sambung Gus Mad, mungkin juga bencana kekeringan yang disebabkan kemarau panjang, penggunaan air tanah berlebihan, dan kerusakan lingkungan.
“Kerusakan lingkungan ini mungkin disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penebangan pohon tanpa reboisasi, polusi air, dan pengelolaan limbah yang tidak baik yang dapat memperburuk kondisi alam,” jlentrehnya.
Oleh sebab itu, Gus Mad berharap masyarakat di Pacitan bisa lebih meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam menjaga lingkungan.
Gunakanlah air secara bijak dan tidak menyia-nyiakan air. Menanam pohon dan menjaga ruang terbuka hijau untuk mengurangi risiko banjir dan kekeringan.
“Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, diharapkan kondisi alam di Pacitan dapat menjadi lebih baik,” harapnya.
Tak lupa, mantan camat di berbagai wilayah ini mengajak untuk menghormati dan menyerahkan segala sesuatu kepada Sang Pencipta.
“Alam memiliki cara kerja yang kompleks dan seringkali di luar kendali manusia. Dengan menyadari keterbatasan kita dan berserah diri, kita dapat menemukan kedamaian dan ketenangan dalam menghadapi tantangan alam. Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang-Nya,”tuturnya.
Sebelum mengakhiri pernyataannya, Gus Mad kembali mengajak kepada alam semesta untuk bermediasi dengan lantunan doa.
“Semoga dengan kekuatan spiritual dan harmoni dengan alam, kita dapat melewati setiap tantangan dengan lebih bijak dan damai. Doa memiliki kekuatan untuk membawa ketenangan dan harapan di tengah kesulitan,” pungkasnya. (Red/yun).