BeritaDaerahKeagamaanKlungkungSeni BudayaSosial

Terlahir Wuku Wayang Wajib Mohon Tirta Wayang Dalang Mpu Leger

Jbm.co.id-KLUNGKUNG | Warga yang terlahir saat Wuku Wayang wajib melakukan upacara Pebayuhan Sapuh Leger.

Mengingat, Sapuh artinya pembersihan dan Leger artinya kotor, sehingga Sapuh Leger berarti pembersihan yang kotor, baik secara sekala maupun niskala.

Pasalnya, upacara Sapuh Leger ini tidak terlepas dari cerita Kala Tattwa, saat Ida Bethara Siwa memberikan pertanyaan kepada anaknya, Ida Bethara Kala, yang akhirnya tidak bisa menjawab, makanya Ida Bethara Kala tidak boleh memakan dirinya sendiri.

Advertisement

Demikian disampaikan Mangku Made Kasta, saat diwawancarai awak media di kediamannya Desa Akah, Kabupaten Klungkung, Sabtu, 18 Januari 2025.

“Karena Ida Bethara Kal itu khan pada awalnya akan memakan Bapaknya, Ida Bethara Siwa, tapi setelah diberikan beberapa pertanyaan, tidak bisa menjawab akhirnya Ida Bethara Kala tidak bisa memakan Ida Bethara Siwa,” kata Made Kasta.

Untuk itu, lanjutnya pada saat Upacara Sapuh Leger diawali dengan Penudusan adanya luun sema, luun jalan, luun pasar dan luun pempatan.

“Luun ini, kita pakai sebagai sarana Penudusan, yang membakar segala kekotoran yang ada didalam diri kita sendiri,” terangnya.

Oleh karena tidak bisa memakan Ida Bethara Siwa, maka Ida Bethara Kala turun untuk mencari orang yang jalan-jalan, pada saat Sandikala, Tengai Tepet dan sebagainya.

Kebetulan, pada saat ada Pagelaran Wayang Kulit, yang dimainkan oleh Sang Dalang Samirena, yang artinya Sami berarti semuanya dan Rena adalah kesuksesan.Dengan demikian, Dalang Samirena ini dijumpai oleh Ida Bethara Kala.

“Sebelum Pementasan Wayang itu, segala macam sarana upakara dan upacara sudah dirusak oleh Ida Bethara Kala, sehingga ditanya sama Dalang Samirena, mengapa itu dirusak sebelum saya akan mengawali acara pementasan Wayang Kulit ini,” paparnya.

Disanalah, lanjutnya Ida Bethara Kala meminta maaf, sehingga kekuatan-Nya diberikan kepada Dalang Samirena, yang menyebabkan Dalang Samirena bergelar Dalang Mpu Leger.

Mengingat, Mpu Leger berasal dari kata Mpu berarti mampu dan Leger artinya kotor, sehingga Mpu Leger artinya mampu membersihkan segala kekotoran duniawi.

“Siapapun Dalang yang mampu membersihkan dan sudah melaksanakan Dharma Pedalangan dari Mpu Leger, itulah yang bisa melakukan upacara Sapuh Leger itu sendiri,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya setiap orang yang lahir pada Wuku Wayang selama 7 hari itu wajib melakukan
upacara Sapuh Leger.

“Tapi, yang sangat berat itu yang lahir pada pada saat Jumat/ Sukra Wayang, yang semestinya harus diruwat Sapuh Leger, tapi karena semua yang masuk Wuku Wayang ini mengandung tentang perjalanan Ida Bethara Kala, maka pada saat itu Mpu Leger inilah yang memberikan pertanyaan kepada Ida Bethara Kala agar jangan lagi mengusak-asik orang yang lahir pada Wuku Wayang, karena sudah diberikan upacara Sapuh Leger itu sendiri,” tambahnya.

Apalagi, Made Kasta sendiri terlahir pada Wrespati Pon Wuku Wayang, sehingga wajib mengikuti upacara Pebayuhan Sapuh Leger.

Tak hanya Made Kasta, upacara Pebayuhan Sapuh Leger juga diikuti warga Bali yang berasal dari 9 Kabupaten/ Kota.

“Pada hari ini, Tumpek Wayang kita lakukan upacara Bayuh Sapuh Leger buat warga Bali yang terlahir saat Wuku Wayang. Kita juga bantu warga dengan berikan secara gratis alias tidak bayar, karena kita memang Ngayah membantu warga Bali, yang memang kurang mampu,” paparnya.

Untuk itu, Made Kasta berharap agar semua warga harus memahami arti kelahiran itu sendiri. Terlebih lagi, warga yang terlahir Wuku Wayang itu sangat sakral atau tenget dan juga melik, sehingga wajib hukumnya untuk mengikuti upacara Pebayuhan Sapuh Leger dan wajib memohon Tirta Wayang yang dibuat oleh Dalang Mpu Leger, lantaran sarana Penglukatan itu sendiri berasal dari air, maka Tirta Wayang inilah yang menjadikan bersih kembali secara sekala maupun niskala.

“Saya sendiri sudah tiga kali Mebayuh Sapuh Leger dan sekarang terakhir empat kali. Kebetulan juga saya lahir di Wuku Wayang, tepatnya Wrespati Pon Wuku Wayang dan melakoni itu, sejak dulu memang sakit-sakitan, tapi setelah diruwat Sapuh Leger artinya kita kembali sehat. Jadi, wajib itu Sapuh Leger bagi warga lahir Wuku Wayang,” tegasnya. (ace).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button