
Pacitan,JBM.co.id- Kebijakan gerbong mutasi pejabat lingkup Pemkab Pacitan, dikabarkan bakal segera dijalankan Bupati Kanjeng Raden Tumenggung Indrata Nur Bayuaji Reksonagoro.
Sejumlah nama pejabat, konon sudah masuk kantong pembahasan bupati untuk segera dilakukan kocok ulang.
Mungkin masih tak lepas dari ingatan pembaca. Di periode pertama pemerintahan Bupati Indrata kala itu, ada sejoli Hesti dan Heru yang sama-sama mengadu peruntungan kursi calon jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) dengan mekanisme seleksi terbuka.
Wal hasil, Hesti Suteki gagal menembus ketatnya proses assesment untuk naik posisi sebagai pejabat eselon IIB. Ia harus rela untuk kembali pada pos jabatan lamanya sebagai Kepala Bagian Pemerintahan dan Kerjasama sampai detik ini.
Sedang suaminya, Heru Tunggul Widodo, lolos dalam seleksi dan sekarang memangku jabatan sebagai Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan.
Lantas bagaimana dengan nasib Hesti untuk kebijakan mutasi yang akan datang?
Merunut kasak-kusuk yang berkembang belakangan ini, Hesti Suteki yang merupakan pejabat jebolan Sekolah Tinggi Kepamongprajaan ini, diisukan akan naik posisi menyamai suaminya Heru.
Hesti, konon akan masuk gerbong JPTP. Menurut pendapat sejumlah anak buahnya di Bagian Pemerintahan, Hesti Suteki memang sudah sangat layak untuk promosi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
Mengingat, eksperien dari “Perwira Pamongpraja” itu sudah sangat tinggi di dunia birokrasi Pemkab Pacitan. “Beliau sangat layak untuk dipromosikan di jajaran JPTP. Sehingga iklim kaderisasi akan berjalan,” ujar salah seorang anak buah dari Hesti saat ngopi bareng dengan wartawan, baru-baru ini.
Sumber tersebut mengungkapkan, dulu atasannya itu gagal menuju kursi JPTP bukan karena rendahnya skor hasil seleksi terbuka. Hanya lantaran etika kebirokrasian sehingga yang bersangkutan kembali terdampar di posisi jabatan eselon IIIA.
“Hanya dari sisi etik saja sih. Kalau aturan nggak ada yang melarang suami-istri sama-sama duduk di JPTP.
Kalau soal pengalaman dan kemampuannya, nggak diragukan. Beliau sebenarnya is the best,” ujar sumber yang duduk dalam jabatan Kasubag di Bagian Pemerintahan dan Kerjasama.
Lantas dimana seandainya Hesti benar bisa masuk dalam bursa Mutasi? Sumber tersebut mengatakan, semua terpulang pada user yaitu Kepala Daerah.
Sebab hak prerogatif penataan pejabat ada di tangan pejabat pembina kepegawaian atau bupati.
‘Dimana saja beliau ok. Di BKP SDM juga punya pengalaman atau di tempat lain saya optimistis beliau juga sangat mampu,” tuturnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait kasak-kusuk mutasi, Hesti Suteki enggan memberikan pernyataan.
Saat ditanya melalui pesan aplikasi WhatsApp, ia memberi jawab berbeda. “Sak bohogiomu,” tulisnya.(Red/yun).