KSOP Benoa Akui Belum Terima Berkas Paparan Teknis Secara Formal Rencana FSRU LNG di Serangan Belum Bisa Evaluasi Sisi Keselamatan Pelayaran

Jbm.co.id-DENPASAR | Rencana pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Liquified Natural Gas (LNG) di perairan Serangan, Denpasar Selatan hingga saat ini belum ada koordinasi resmi maupun penyampaian dokumen teknis.
Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut serta Usaha Kepelabuhan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, Natanael Sitorus menyebutkan bahwa pihaknya baru mendengar informasi mengenai adanya rencana proyek tersebut, namun secara formal belum menerima berkas atau paparan teknis dari pemrakarsa proyek.
“Sampai sekarang belum ada penyampaian resmi kepada kami dari pihak yang berencana membangun terminal LNG di Serangan. Jadi, kami belum bisa melakukan evaluasi ataupun penilaian dari sisi keselamatan pelayaran,” kata Natanael Sitorus, Jumat, 24 Oktober 2025.
Menurutnya, KSOP Benoa memiliki tanggung jawab utama dalam hal keselamatan dan keamanan pelayaran di wilayah kerja pelabuhan, termasuk perairan di sekitar Serangan.
Oleh karena itu, setiap rencana pembangunan atau kegiatan di laut harus melalui proses koordinasi dan penilaian teknis untuk memastikan tidak mengganggu jalur pelayaran dan keselamatan kapal.
“Mungkin pihak swasta masih dalam tahap penyusunan kajian dan dokumen. Nanti setelah selesai baru disampaikan kepada kami untuk dipelajari. Kalau sudah ada dokumen dan koordinat lokasi yang pasti, baru kami bisa menilai aspek keselamatan,” paparnya.
Natanael Sitorus menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti setiap rencana kegiatan di laut sesuai prosedur dan kewenangan Kementerian Perhubungan.
“Harapan kami, semua kegiatan di perairan, termasuk yang berkaitan dengan LNG, tetap memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran. Itu prinsip yang tidak bisa ditinggalkan,” tegasnya.
Disisi lain, KSOP Benoa bersama Dinas Perhubungan Kota Denpasar juga tengah menata aktivitas pelayaran di Pelabuhan Serangan yang saat ini padat oleh kapal nelayan, kapal wisata dan kegiatan water sport.
“Pelabuhan Serangan memang sangat ramai. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Denpasar yang berkomitmen melakukan pendataan ulang kapal-kapal yang berlabuh agar lebih tertib,” kata Natanael Sitorus.
Selain itu, Distrik Navigasi Benoa juga tengah memproses penetapan alur pelayaran Serangan yang diajukan ke Kementerian Perhubungan.
“Kami baru bahas minggu lalu di Jakarta. Tim pusat meminta dilakukan penilaian ulang dan sosialisasi ke semua pihak karena alurnya sempit dan banyak aktivitas masyarakat di sekitar sana,” paparnya.
Natanael Sitorus berharap seluruh proses penataan pelayaran di Serangan dapat berjalan lancar dan sesuai ketentuan.
“Kami berdoa agar tahun depan alur pelabuhan Serangan bisa ditetapkan dan digunakan secara aman serta tertib oleh seluruh pengguna jasa,” pungkasnya. (red).



