BaliBeritaDaerahKesehatanPemerintahan

Gede Harja Astawa Bongkar Buruknya Pelayanan RS Pratama Tangguwisia: “Jangan Sampai Warga Menunggu Mati!”

Jbm.co.id-BULELENG | Pelayanan Rumah Sakit Pratama Tangguwisia, Kecamatan Seririt, kembali menjadi sorotan usai menerima kritik keras dari Ketua Fraksi Gerindra-PSI DPRD Provinsi Bali, Gede Harja Astawa.

Gede Harja Astawa merespons laporan warga terkait penanganan lambat terhadap pasien dalam kondisi kritis, Minggu, 16 November 2025.

Laporan itu disampaikan oleh Jero Mangku Ketut Sidarta Gautama, warga Banjar Seri, yang menyebut bahwa anaknya tidak mendapatkan tindakan medis memadai meski sudah dalam kondisi gawat darurat sejak pukul 04.00 WITA. Pasien hanya diberikan infus dan oksigen tanpa penanganan lanjutan, sementara permintaan rujukan ditolak dengan alasan belum ada respons dari rumah sakit rujukan.

Tinggalkan Acara dan Datangi Rumah Sakit

Mendapat laporan tersebut, Gede Harja Astawa langsung bertindak. Ia mengaku saat itu sedang menghadiri upacara tiga bulanan di Buksing Puyuh, namun memilih meninggalkan acara demi memastikan kondisi pasien.

“Saya telepon, tapi tidak ada jawaban yang jelas. Saya langsung tinggalkan acara, datang ke rumah sakit, dan berbicara langsung dengan dokter. Saya minta pasien segera dirujuk. Setelah saya turun tangan, akhirnya diproses dan berangkat ke RS Sanglah,” urainya.

Harja menilai proses penanganan sangat lambat dan membahayakan nyawa pasien. Ia menegaskan bahwa kondisi darurat seharusnya ditangani cepat dan profesional.

Keluarga Pasien Kecewa Berat

Keluarga pasien mengaku sangat terpukul dengan kualitas layanan di RS Pratama Tangguwisia.

“Kalau tidak terpaksa, saya tidak mau ke rumah sakit ini. Penanganannya jauh dari harapan. Saya saja sampai ribut dengan dokter. Pelayanan harus ditingkatkan 100 persen,” ujar keluarga pasien.

Mereka juga mengeluhkan alasan penolakan rujukan, mulai dari klaim RSU Singaraja penuh hingga belum ada kabar dari RS Sanglah. Situasi tersebut membuat mereka merasa dipingpong tanpa kepastian.

Pelayanan Harus Berubah, Tidak Ada Alasan

Gede Harja Astawa kemudian memberikan kritik tegas terhadap kualitas pelayanan kesehatan daerah.

“Jangan sampai ada lagi rumah sakit yang menolak atau menunda-nunda rujukan. Kalau ruangan terbatas dan pelayanan lambat, berarti masyarakat hanya menunggu mati. Ini tidak bisa dibiarkan,” paparnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah harus memastikan pelayanan kesehatan berjalan cepat, tepat dan manusiawi.

Desak Gubernur Tambah Anggaran Kesehatan

Harja membeberkan bahwa ia sudah mengusulkan peningkatan anggaran kesehatan dalam rapat resmi bersama Gubernur Bali.

“Dalam rapat resmi dengan Pak Gubernur, saya sudah minta anggaran kesehatan ditingkatkan. Tapi anggaran saja tidak cukup. Tenaga kesehatan dari sopir ambulans, cleaning service, perawat, bidan, dokter, sampai pejabat struktural harus profesional dan bekerja dengan hati,” terangnya.

Menurutnya, persoalan pelayanan bukan sekadar infrastruktur, tetapi juga menyangkut etika dan empati tenaga kesehatan.

Percuma PAD Tinggi, Kalau Rakyat Tidak Mendapat Pelayanan Layak

Harja mengingatkan bahwa PAD tinggi tidak berarti apa-apa jika masyarakat tetap menerima pelayanan kesehatan buruk.

“Percuma PAD tinggi kalau masyarakat yang sakit tidak mendapatkan pelayanan memadai. Pelayanan kesehatan nomor satu harus dibenahi,” kata Gede Harja Astawa.

Ia mendorong Pemkab dan Pemprov Bali segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap RS Pratama Tangguwisia, termasuk soal kebutuhan SDM dan fasilitas pendukung.

Harapan Perbaikan Pelayanan Kesehatan

Di akhir pernyataannya, Harja menegaskan bahwa kasus ini harus menjadi peringatan serius bagi seluruh fasilitas kesehatan di Bali.

“Semoga kejadian seperti ini tidak terulang. Rumah sakit pemerintah harus memberikan pelayanan cepat, tepat, dan manusiawi. Nyawa masyarakat tidak boleh dipertaruhkan,” tegasnya.

Dengan meningkatnya sorotan publik, masyarakat kini menantikan langkah konkret pemerintah daerah untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di Bali. (red).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button