BeritaDaerahKesehatan

Belekan Disinyalir Mulai Mewabah Di Pacitan. Berikut Penjelasan Kadinkes dr Daru Mustikoaji

Pacitan,JBM.co.id- Penyakit belek atau konjungtivitis, belakangan mulai mewabah di Pacitan.

Sejumlah warga, baik anak kecil maupun orang dewasa dilaporkan mulai terserang gangguan pada mata dengan ciri-ciri mata memerah tak sewajarnya disertai lendir atau kerak.

Orang Jawa menyebut bloboken yang berlebih. Seperti diketahui kondisi mata yang mengeluarkan cairan kental seperti lendir dan kerak tersebut, sejatinya jamak dialami ketika bangun tidur.

Meski tak jarang kondisi tersebut bisa dimaknai sebagai gejala dari penyakit mata tertentu. Seperti misalnya peradangan pada lapisan mata.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Daru Mustikoaji saat dikonfirmasi mengatakan, ada beberapa hal penyebab terjadinya belek.

Pada kondisi normal yaitu belekan yang muncul saat bangun tidur. Hal tersebut dikarenakan penumpukan kotoran mata saat tidur.

Penyebab yang lain yaitu karena infeksi. Belekan, lanjut Daru bisa disebabkan karena infeksi bakteri, virus ataupun jamur pada mata.

“Alergi terhadap debu atau serbuk sari juga bisa menyebabkan belekan. Juga beberapa kondisi medis seperti keratitis atau radang kornea, sindrom mata kering atau blefaritis yaitu radang pada kelopak mata juga menjadi penyebab belekan,” terang Daru, Senin (26/5/2025).

Belekan, sambung dia, biasanya muncul cairan kental atau kerak berwarna kuning atau hijau pada sudut mata. Selain itu juga disertai rasa gatal, merah dan perih.

Pada kondisi tertentu pengelihatan menjadi kabur, sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) dan kelopak mata bengkak.

“Cara mengatasi belekan ini, yaitu bersihkan mata dengan kapas yang di basahi air hangat. Lantas kompres dengan kantong teh dingin atau irisan mentimun untuk mengurangi peradangan.

Jangan digaruk, sebab ini akan memperparah infeksi. Istirahatkan mata dan segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat,” tutur pejabat yang juga berprofesi sebagai dokter umum ini.

Cara Penularan (untuk tipe yang menular) kata Daru yaitu:

Kontak langsung dengan penderita (misalnya berjabat tangan lalu menyentuh mata).
Benda yang terkontaminasi, seperti handuk, sapu tangan, bantal.

Tetesan udara (jarang, namun bisa pada infeksi virus tertentu).

Pencegahan

Cuci tangan secara rutin.

Hindari menyentuh mata dengan tangan yang belum dicuci.

Jangan berbagi handuk, kosmetik mata, atau lensa kontak.

Jika terinfeksi, hindari sekolah/kerja sampai sembuh untuk mencegah penularan.

(Red/yun). 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button