Jbm.co.id-BADUNG | Bupati Badung Nyoman Giri Prasta didampingi Ketua Umum Baladika Bali yang juga selaku anggota DPRD Provinsi Bali Fraksi PDI Perjuangan Bagus Alit Sucipta menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-20 Baladika Bali Angunggah Shanti di Obyek Wisata Alas Pala Sangeh, Kabupaten Badung, Minggu, 5 Mei 2024.
Turut hadir, Ketua Umum DPP Laskar Bali Shanti Anak Agung Ketut Suma Widanta dan Ketua Umum DPP Aliansi Angunggah Bali Shanti, Anak Agung Ketut Sumawidana, Penasehat Baladika Bali Angunggah Shanti Nyoman Sudiantara atau Punglik serta Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata beserta anggota DPRD Kabupaten Badung.
Selain itu, juga hadir jajaran pengurus DPP Baladika Bali Angunggah Shanti bersama jajaran pengurus DPP Laskar Bali Shanti dan pengurus DPP Aliansi Angunggah Bali Shanti.
Dalam sambutannya, Bupati Giri Prasta menyampaikan, bahwa momentum Perayaan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-20 Baladika Bali Angunggah Shanti dijadikan sarana bagi semua anggota Baladika Bali Angunggah Shanti, Laskar Bali Shanti serta Aliansi Angunggah Bali Shanti berkomitmen tetap bersatu dan bersinergi, untuk bangkit bergerak mewujudkan Bali yang Shanti.
Mengingat, ketiga organisasi tersebut dianggap sebagai kumpulan orang yang memiliki prinsip dan pandangan yang sama, untuk mewujudkan kedamaian di Bali.
“Saya ada dan tetap berada jadi apapun, Giri Prasta tidak pun jadi Giri Prasta tetap berada ditengah-tengah kita semua,” kata Giri Prasta.
Menariknya, saat berbicara tentang Laskar Bali, Giri Prasta menyatakan kesanggupannya kapanpun, jika dipanggil Anak Agung Ketut Suma Widanta atau akrab disapa Gung Alit bersama jajaran Laskar Bali. “Karena saya berbicara Laskar Bali, saya adalah anak buah Laskar Bali,” terangnya.
Bahkan, saat dipanggil Bagus Alit Sucipta atau Gus Bota, yang berbicara tentang Baladika Bali Angunggah Shanti beserta dengan jajarannya, dirinya dipastikan hadir, lantaran Giri Prasta mengakui sebagai anak buah Baladika Bali Angunggah Shanti.
Demikian pula, saat dipanggil Anak Agung Ketut Sumawidana yang akrab disapa Gung Ajik Suma selaku Ketua Umum Aliansi Angunggah Bali Shanti, dinyatakan Giri Prasta kapanpun diminta siap hadir. “Karena beliau adalah Ketua kami yang ada di Aliansi Angunggah Bali Shanti,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Giri Prasta menyatakan Keluarga Besar Suka Duka Baladika Bali Angunggah Shanti tetap menggunakan tagline “Sekalipun Kita Tidak Sedarah, Kita Tetap Bersatu dan Keluarga”.
“Apapun itu, kita lahir, hidup dan mati di Bali ini, sudah barang tentu kita sekalian akan menjaga Pulau Dewata dengan baik dan kita harus siap menjadi tuan di rumah kita sendiri,” paparnya.
Tak hanya itu, Giri Prasta berupaya menghilangkan ormas itu adalah preman. Bahkan, dibuktikan, bahwa ormas itu adalah perasan kuantitatif orang yang betul-betul Nindihin Gumi Bali itu sendiri.
Meski, Giri Prasta dikatakan preman, namun hatinya mulia. Bahkan, disebutkan jangan sampai pakai jas berdasi bawa koper, tapi hatinya iblis.
“Itu yang perlu kami tanamkan untuk kita semua dan saya berterima kasih kepada kalian semua, para pengurus DPC di 9 Kabupaten/ Kota se-Bali telah melaksanakan tugas dengan konsep Hindu kita yang ada di Bali, yaitu Tri Hita Karana,” kata Giri Prasta.
Menurutnya, Tri Hita Karana diartikan tiga sebab yang membuat umt bahagia meliputi Parhyangan, Pawongan dan Palemahan yang berasal dari kitab suci Weda.
“Hubungan manusia dengan Tuhan lewat ngayah di Pura metirtayatra. Hubungan manusia dengan manusia semeton telah ikut program bedah rumah dan memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu. Hubungan manusia dengan lingkungan, semeton telah menjalankan program menjaga keasrian lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Hal itu, berarti Keluarga Besar Suka Duka Baladika Bali Angunggah Shanti sudah menjalankan konsep Tri Hita Karana secara otomatis.
“Jadi, hal-hal yang pernah terjadi apapun itu bentuknya, yang jelek kita tinggalkan, yang baik kita sarikan dan sekarang kita lakukan serta yang akan datang ini harus kita paripurnakan, apapun itu bentuknya,” kata Giri Prasta.
Bahkan, Giri Prasta meminta Keluarga Besar Suka Duka Baladika Bali Angunggah Shanti haruslah menunjukkan sikap yang baik dan santun, lantaran segala bentuk yang dilakukan sudah diatur, sehingga betul-betul bisa bermanfaat bagi kesejahteraan dan kepentingan masyarakat Bali.
“Kenapa saya berani mengatakan hal seperti ini, karena saya tamat SD yang bisa tambah, kali hingga sudah bisa bagi. Jika tidak tamat SD, hanya bisa tambah dan kali saja, tidak bisa bagi,” jelasnya.
Hal tersebut sudah dilakukan Giri Prasta melalui program Badung Angelus Buana artinya Badung berbagi, dari Badung untuk Bali, karena hal ini sudah menjadi kesepakatan leluhur Bali yang sesuai dengan regulasi, filosofis dan sosiologis, sebab “Kita adalah Bersaudara” atau Vasudewa Kutumbhakam.
Untuk itu, Giri Prasta mendukung penuh program kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan oleh Baladika Bali Angunggah Shanti, Laskar Bali Shanti dan Aliansi Bali Shanti.
“Saya berada di garda terdepan mengawal ini semua. Semoga apa yang kita lakukan bersama, bermanfaat bagi kita, masyarakat dan wilayah bumi kita berpijak ini,” tambahnya.
Oleh karena itu, Giri Prasta berharap, kedepan organisasi ini tambah solid lagi dengan tetap bersatu, karena setengah perjuangan telah berhasil. Namun, jika tidak bersatu, maka setengah perjuangan gagal.
“Pilih berhasil atau gagal. Jadi, masikian nggh, pokoknya tetap bersatu,” kata Giri Prasta yang disambut tepuk tangan yang meriah.
Tak lupa, Giri Prasta mengucapkan terima kasih sebagai wujud loyalitas anggota kepada organisasi Baladika Bali Angunggah Shanti dalam perayaan HUT ke-20. Dengan adanya Angunggah Shanti dimanapun berada, disitulah terciptanya kedamaian.
“Saya menghaturkan Dirgahayu Baladika Bali Angunggah Shanti ke-20. Semoga tetap solid, kompak dan jaya selalu, dengan catatan Baladika Bali Angunggah Shanti, Laskar Bali Shanti dan Aliansi Bali Shanti telah melakukan tugas dengan baik selalu memberi bantuan dan membantu masyarakat,” pungkasnya. (ace).