
Jbm.co.id-BADUNG | Praktisi Hukum yang juga Sekretaris Gerakan Cinta Indonesia (Gercin) Bali, Wayan Pasek Sukayasa, ST., SH., M.I.Kom., menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan kepada seluruh umat Hindu di Bali maupun di berbagai daerah lainnya.
Dalam momen suci yang dirayakan setiap 210 hari tersebut, Pasek Sukayasa menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai dharma dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di tengah dinamika sosial dan politik saat ini. Ia berharap perayaan Galungan dan Kuningan mampu menjadi momentum umat untuk kembali memperkuat keyakinan dan memperkokoh keharmonisan. “Selamat Hari Raya Galungan & Kuningan,” ucapnya.
Menurutnya, Galungan bukan sekadar ritual, melainkan pengingat bagi umat Hindu untuk senantiasa menumbuhkan keheningan batin, memperkuat sradha bhakti, serta menjaga kedamaian. Ia menegaskan bahwa pemaknaan Galungan harus diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keseimbangan.
Hari Suci Galungan sendiri berasal dari kata “Galung” yang berarti kemenangan, memperingati kemenangan Dewa Indra (Dharma) atas kejahatan (Adharma). Filosofinya menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menegakkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Hari Suci Kuningan yang dirayakan 10 hari setelah Galungan memiliki makna kesucian, kebijaksanaan, dan kebahagiaan. Pada hari ini, umat Hindu memohon berkah serta kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan, sembari menghormati para leluhur dan Dewa-Dewa.
Kedua hari suci tersebut merupakan bagian penting dalam kalender Hindu. Maknanya mencakup pengingat untuk menjaga keseimbangan, membersihkan diri dari kekotoran, memperkuat keyakinan spiritual, serta memohon kebahagiaan dan kedamaian.
Karena itu, Pasek Sukayasa mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan di lingkungan masing-masing. “Momentum ini hendaknya dimanfaatkan umat untuk bersyukur dan tetap berpikir jernih dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan,” pungkasnya. (red).




