GPS Apresiasi DPRD Bali Tutup Magnum Resort: Selamatkan Aset Pemprov Bali dan Usir Investor Abal-Abal

Jbm.co.id-DENPASAR | Komisi I DPRD Bali Inspeksi Mendadak (Sidak) Pembangunan proyek Magnum Resort yang bernaung dibawah PT Berawa Bali Utama yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA).
Sidak dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Budiutama bersama Wakil Ketua I, Dewa Nyoman Rai dan Wakil Ketua II, I Made Supartha serta Anggota Komisi I lainnya, diantaranya, Ketut Rochineng, Wayan Gunawan, Wayan Bawa, Wayan Tagel Winarta dan Dr. Somvir serta Tim Gabungan yang melibatkan OPD terkait.
Sidak Magnum Resort mendapat perhatian khusus dari advokat Gede Pasek Suardika (GPS) yang juga mantan anggota DPD RI periode 2014 – 2019.
Pasek Suardika menegaskan selama ini banyak yang terhipnotis dengan praktek bisnis yang dijalani oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Russia.
“Bahkan banyak sekali oknum Aparat Penegak Hukum (APH) dipegangnya untuk memuluskan bisnis ilegalnya di Bali,” kata GPS.
Selain itu, GPS mengetahui hal tersebut, sejak menangani kasus OTT Bendesa Adat Berawa yang dijadikan pegawai negeri untuk bisa masuk kasus korupsi.
“Saat itu, narasinya kalau Bendesa Adat penghambat izin, padahal ijin urusan pemda bukan urusan adat,” tegas GPS yang juga merupakan mantan DPR RI dari Partai Demokrat.
Padahal dibalik kriminalisasi itu ada upaya melindungi dari dua WNA tersebut dengan bisnis ilegal, seperti menjual kamar apartemen dengan sistem menyewa kepada orang asing yang bertransaksi diluar negeri. Padahal mereka belum mengantongi izin.
“Dua WNA ini begitu ratusan miliar sudah ditangan, maka kebingungan menjelaskan kepada konsumen atas tidak ada progresnya, sementara uang sudah diterima, Bendesa Adat Berawa lah yang ditumbalkan dengan jebakan Rp 100 Juta,” kata GPS.
Tak hanya itu, diketahui bahwa proyek yang berada di kawasan pariwisata ini merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) yang dibangun diatas lahan milik Pemprov Bali seluas 63,3 are yang disewakan untuk resort atau hotel tersebut.
“Jadi, ketika DPRD Bali berani mengambil langkah hal ini, ada dahaga dan apresiasi untuk bisa bersikap lebih keras dan tegas. Seakan Bali hanya dijadikan sapi perahan dari investor abal-abal dibantu pejabat rakus yang mudah dimanfaatkan dan bertugas di Bali,”kata GPS yang juga Advokat dan juga Politisi Asal Bali
“Saya mengucapkan selamat berjuang wakil rakyat di DPRD Bali tuntaskan dan selamatkan aset tanah Pemprov Bali dan usir saja investor abal-abal yang sebenarnya sales perusak Bali,” pungkasnya. (red/tim).



