Wanita Disabilitas yang Alami Trauma Berat Mendapat Pendampingan Psikolog
JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Penanganan kasus wanita penyandang disabilitas yang mengalami trauma berat diduga akibat menjadi korban pelecehan sexual oleh bapak mertuanya, terus didalami oleh Dinas PPA KB Jembrana.
Wanita disabilitas asal Kelurahan Tegalcangkring tersebut telah diberikan pendampingan psikolog yang ditadatangkan oleh Dinas PPA KB Jembrana dari Provinsi Bali.
Pendampingan psikolog tersebut sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi kejiwaan korban, sekaligus untuk mengamati keterangan korban terkait dengan dugaan pelecehan yang dialaminya beberapa waktu lalu.
Kadis PPA KB Pemkab Jembrana Ni Kade Ari Sugianti, S.Pd, M.Pd dikonfirmasi melalui telpon, membenarkan pihaknya telah memberikan pendampingan psikolog kepada wanita penyandang disabilitas tersebut.
“Ya, kami sudah berikan pendampingan psikolog kepada yang bersangkutan, minggu lalu. Kita mohonkan psikolog ke provinsi,” terangnya, Rabu (31/5/2023).
Pendampingan psikolog tersebut sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi kejiwaan yang bersangkutan dari trauma berat yang dialaminya akibat permasalahan yang menimpanya.
Kehadiran psikolog tersebut juga untuk mengukur keterangan yang bersangkutan terkait pengakuannya mendapat pelecehan yang diduga dilakukan oleh bapak mertuannya.
Namun hingga saat ini, pihaknya masih menunggu laporan hasil pendampingan psikolog tersebut karena hingga saat ini hasilnya belum diterima. Biasanya, seminggu setelah pemeriksaan baru diketahui hasilnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berusia 22 tahun penyandang disabilitas, memilih minggat dari rumah suaminya yang berlokasi di Desa Pergung, Mendoyo dan tinggal bersama kedua orang tuanya di Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo beberapa waktu lalu.
Penyandang disabilitas tersebut memilih pulang ke rumah orang tuanya karena mengalami trauma berat akibat ulah bapak mertuanya yang diduga melakukan pelecehan sexual terhadap dirinya saat masih tinggal di rumah mertuannya bersama suaminya.
Wanita tersebut mengaku, payudaranya diremas-remas, pantatnya dicolak-colek dan bibirnya dikecup serta alat kelaminnya dipegang-pegang oleh bapak merutuanya. Perbuatan tak senonoh tersebut dia terimanya di depan suaminya yang juga penyandang disabilitas.(ded)