Romi Yudianto Sebut Pembangunan Gedung Baru Jawab Solusi Atasi Over Kapasitas di Lapas Kerobokan
Jbm.co.id-BADUNG | Kakanwil Kemenkumham atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali Romi Yudianto menghadiri acara penandatanganan Kontrak Konsultan Perencanaan Konstruksi Pembangunan Gedung Lapas Kelas IIA Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 1 November 2023.
Penandatanganan kontrak ini merupakan langkah penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang lebih baik pada Lapas Kelas IIA Kerobokan.
Kakanwil Kemenkumham Bali Romi Yudianto, didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, RM Kristyo Nugroho menyaksikan penandatanganan kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen Lapas Kerobokan, Ayu Lasmiyanthi dengan Direktur PT. Primega Saniya Lestari, Zuli Priyanto.
Bahkan, Romi Yudianto menyebutkan pembangunan gedung dan bangunan baru di Lapas Kelas IIA Kerobokan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas fasilitas pemasyarakatan.
“Pembangunan gedung dan bangunan ini, diharapkan akan meningkatkan kondisi fasilitas pemasyarakatan dan memberikan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi Warga Binaan, sekaligus menjawab solusi dalam penanganan mengatasi over kapasitas di Lapas,” kata Romi, seusai menyaksikan penandatanganan kontrak.
Disebutkan, proses penandatanganan kontrak ini merupakan langkah awal dari proyek pembangunan yang akan segera dimulai di tahun 2024.
“Kami akan terus memantau dan mengawasi pelaksanaan proyek ini agar dapat tercapai sesuai dengan jadwal,” tambahnya.
Sementara itu, Kalapas atau Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, RM Kristyo Nugroho berharap dengan telah ditandatangani perjanjian tersebut proyek pembangunan gedung dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana, sehingga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi fasilitas pemasyarakatan dan warga binaan di Lapas Kelas IIA Kerobokan.
“Masa kontrak perencanaan berlangsung selama 60 hari dimulai dari 1 November 2023 hingga 30 Desember 2023. Dalam periode ini, para perencana dan konsultan akan bekerja secara intensif untuk mengembangkan rencana rinci yang mencakup semua aspek pembangunan gedung, termasuk desain arsitektur, teknis, perizinan, dan segala hal yang diperlukan untuk memulai pembangunan,” tutupnya. (red).