Porsenijar Denpasar Ricuh, De Gadjah Terima Banyak Aduan Ortu Siswa
DENPASAR, – Pekan olahraga Pelajar dan Seni (Porsenijar) Denpasar diwarnai kericuhan cabang olahraga (cabor) sepak bola. Kericuhan ini terjadi adanya tindakan tidak sportif saat SMPN 9 Denpasar bertemu SMPN 7 Denpasar di Lapangan Arga Soka, Pegok Minggu (9/4/2023). Pasalnya, SMPN 7 Denpasar telah menang secara WO karena SMPN 9 Denpasar dinyatakan kalah dikarenakan tidak dapat melengkapi administrasi pemain saat dna juga sudah dibuatkan berita acaranya. Namun, keputusan panitia pelaksana dilanggar malahan keesokan harinya (10/4/2023) SMPN 7 Denpasar diminta datang untuk undian. Tentu, SMPN 7 Denpasar menolak karena sudah merasa menang.
Persoalan ini sampai membuat belasan orang tua mengadu ke Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Muliawan Arya. Pria yang akrab disapa De Gadjah ini menerima aduan para orang tua. Ia sangat menyayangi melihat permasalahan ini. Seharusnya olahraga memberikan pendidikan kedisiplinan untuk generasi muda, tetapi dicederai.
“Masalah ini tidak benar. Kenapa aturan yang harus diberlakukan tidak dilaksanakan. Kenapa buat aturan sendiri dengan alasan toleransi?.Kalau dalam olahraga itu sportivitas yang harus dijunjung tinggi,” ucap Ketua DPD Partai Gerindra Bali ini.
Bagaimana melakukan pembinaan tetapi, tidak adil malah melanggar aturan yang telah dibuat. Seharusnya Porsenijar menjadi ajang untuk menyalurkan bakat dan meningkatkan prestasi, serta semangat berkompetisi. Seharusnya, sejak SMP sudah dipupuk rasa keadilan yaitu sportivitas. “Kalau mereka sebagai pembina buat aturan dan melanggar ini bukan pembinaan tapi menghancurkan generasi muda,” sesalnya.
Sementara Askot PSSI Denpasar, A.A Ngurah Garga Candra Gupta mengatakan, segala petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana dalam pertandingan harus ditaati. Jika salah satu kontingen tidak memenuhi persyaratan sampai diberikan jangka waktu yang diberikan, berarti sudah melanggar. “Panitia salah ini. Sampai terjadi pengundian. Itu tidak benar,” ucapnya.
A. A Ngurah Garga Candra Gupta juga sudah menghubungi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar. Namun, Kadisdikpora sedang sakit. Lebih lanjut, ditegaskan tidak boleh adanya intervensi dan negosiasi terhadap keputusan pelaksana cabang olahraga sepak bola Porsenijar Denpasar 2023 di lapangan.