BadungBeritaDaerahPemerintahan

DPRD Badung Terima Kunjungan Pansus Penyertaan Modal DPRD Kota Bitung, Sulawesi Utara

Jbm.co.id-BADUNG | DPRD Kabupaten Badung menerima kunjungan Pansus Penyertaan Modal DPRD Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis, 7 Desember 2023.

Rombongan Pansus Penyertaan Modal DPRD Bitung dipimpin oleh Erwin Wurangin dan diterima oleh Wakil Ketua Bapemperda DPRD Badung Nyoman Satria.

Nyoman Satria selaku Ketua Bapemperda DPRD Badung menyampaikan kunjungan ini sebagai sarana silahturahmi dan ajang sharing terkait penyertaan modal di sejumlah perumda, seperti Perumda Air Minum, Perumda Pasar, dan perumda-perumda lainnya.

Advertisement

“Pemkab Badung melakukan penyertaan modal di lima perumda, yakni di Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung, Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, PT Jamkrida Bali Mandara (JBM), PT Jasa Marga Bali Tol, dan PT Bank BPD Bali,” kata Nyoman Satria yang juga politisi PDI Perjuangan Dapil Mengwi.

Foto: DPRD Kabupaten Badung menerima kunjungan Pansus Penyertaan Modal DPRD Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis, 7 Desember 2023.

Intinya, mereka ingin mengetahui kiat-kiat perumda agar tidak mengalami kerugian terus. Sebagai anggota Dewan, pihaknya harus keras dan kritis terhadap semua perumda.

“Kalau mereka tidak mampu terhadap apa yang mereka janjikan pada saat fit and proper test, mereka harus mundur,” kata Anggota Komisi III DPRD Badung tersebut.

Pimpinan perumda, lanjutnya, harus mengurangi karyawan-karyawan atau pegawai yang kelihatannya seperti pengangguran terselubung.

Dia mencontohkan, dulu pegawai PD Pasar seharusnya cukup 100 orang, tetapi justru membengkak sekitar 300 orang.

Sekarang mungkin sudah dibawah 200 orang. Kiat lainnya, perumda diberikan hak monopoli secara lisan, tidak tertulis, seperti pengadaan beras dan menjual beras kepada PNS dan pegawai di Pemkab Badung lainnya.

“Disitu perumda mendapatkan keuntungan yang luar biasa,” terangnya.

Bahkan, Badung memperoleh dividen yang cukup tinggi di Bank BPD Bali. Dengan PAD Rp 7,5 Trilyun, pihaknya melakukan penyertaan modal di BPD Bali, dikarenakan devidennya sangat tinggi.

Tak hanya itu, hingga saat ini dengan penyertaan modal Rp 800 Milyar, Badung memperoleh dividen sekitar Rp 180-190 Milyar. “Kalau dengan Rp 2,6 Trilyun, berarti berapa yang bisa masuk ke kas Badung. Ya, sekitar Rp 600 Milyar,” terangnya.

Soal penyertaan modal di BPD Bali, disebutkan hingga saat ini berjumlah Rp 800 Milyar dan pada perubahan tahun 2022 disetor lagi Rp 50 Milyar dari tambahan Rp 1,8 Trilyun yang dijanjikan. Sisa sekarang yang belum disetor Rp 1,75 Trilyun hingga 10 tahun ke depan.

“Kalau seperti ini saja PAD Badung, saya kira tidak sampai 10 tahun tambahan penyertaan modal Rp 1,75 Trilyun tersebut bisa dilengkapi,” pungkasnya.

Selain itu, PDAM, yang saat ini sering disorot airnya sering mati, di Pecatu tidak ada air dan seterusnya. Harga bisa dikendalikan dan sangat tinggi Rp 17.000 per kubik gara-gara daerah pariwisata. Tarif tinggi ini bisa mensubsidi kecamatan-kecamatan di Badung Utara baik di Mengwi, Abiansemal dan Petang, terutama masyarakat kecil yang tidak mampu membeli air diberikan tarif khusus Rp 5.000 per kubik.

“Itu yang kami jelaskan, mudah-mudahan mereka bisa menerapkan di sana. Tinggal kami sekarang terus melakukan kiat-kiat bagaimana solusi biar perumda-perumda kami bisa jauh lebih menguntungkan terutama di PDAM Tirta Mangutama Badung,” tutupnya. (ace).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button