Bertemu Luhut Binsar Pandjaitan, Ini yang Harus Dilakukan untuk Bali Menurut Sudiartana
GIANYAR, jarrakposbali.com ! Mengawali tahun 2023, CEO Jarrak Media Group I Putu Sudiartana, berkesempatan bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjahitan di Batu Bulan, Gianyar, Minggu (1/1/2023).
Pertemuan tersebut merupakan ajang silahturahmi, sekaligus membahas masalah pembagunan Bali ke depannya. Hadir pula dalam pertemuan tersebut anggota DPR RI dari Partai Golkar dapil Bali I Gede Sumarjaya Linggih.
Dalam kesempatan tersebut, Sudiartana yang juga mantan anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat menyampaikan, untuk membangun Bali hendaknya perlu perencanaan yang matang dan rapi. Diperlukan konsultan yang handal untuk memanfaatkan konsef keraifan lokal.
“Yang tahu Bali secara utuh adalah orang Bali. Karena itu, membangun Bali perlu perencanaan yang matang dan tersusun rapi, sehingga Bali dua lima hingga lima puluh tahun kedepan benar-benar maju di segala bidang dan masyarakatnya makmur,” tegas Sudiartana.
Karena itu menurut Sudiartana, para cendikiawan, Unud dan lainya hendaknya berperan aktif berbuat untuk kemajuan Bali ke depan. Sehingga Bali benar-benar maju dan masyarakatnya makmur dan tetap megedepankan kearifan lokal.
Pembagunan di Bali menurut Sudiartana haruslah dilakukan secara merata dan berkeadilan, sehingga tidak ada ketimpangan antara kabupaten yang satu dengan kabupaten yang lainnya. Pembangunan itu sendiri menurut Sudiartana muaranya harus berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Disamping membahas masalah pembagunan, juga dibahas masalah persoalan klasik yang dihadapi Bali saat ini dan sulit untuk diatasi, yakni masalah kemacetan. Bahkan menurut Sudiartana, kemacetan di Bali sudah masuk pada titik parah, sehingga perlu segera dicarikan solusi untuk mengatasinya.
“Bali harus terbebas dari kemacetan karena Bali tidak bisa lepas dengan wisatawan manca negara. Tapi jika kemacetan tidak segera diatasi bahkan semakin parah, pastinya Bali akan ditinggal toris asing. Ini perlu menjadi perhatian serius,” imbuhnya.
Sementara untuk urusan toleransi umat beragama, Bali tidak perlu diragukan. Sikap toleransi di Bali sudah sangat Bali dan perlu terus dijaga kedepannya. Karena hidup toleran juga merupakan kunci keberhasilan pembangunan di Bali.
“Jangan sampai sikap toleransi yang sudah baik dikotori oleh hal-hal kecil dan menjadikan Bali tercerai berai,” tutupnya.(ded/megga)