BaliSpirit Festival Edisi ke-15 “COME TOGETHER”
Jbm.co.id-DENPASAR | BaliSpirit Festival merupakan perayaan Global Yoga, Dance, Music & Healing yang berlokasi di Yoga Barn dan Puri Padi, Bali, dimulai 1-5 Mei 2024.
Festival ini berupaya untuk membangkitkan dan memupuk potensi dalam diri setiap individu yang mengarah pada perubahan positif dalam diri, rumah dan komunitas seluruh dunia.
“Ada begitu banyak lokakarya dan acara siang hari yang berbeda di BaliSpirit Festival, tempat para peserta dapat dengan bebas berpindah diantara lokakarya dan acara dalam jumlah tak terbatas, yang dibuka pada 1 Mei 2024 mendatang,” kata I Made Gunarta selaku Festival Co-Founder and Cultural Liaison bersama Co-Founder The Ambengan Tenten (TAT) Denpasar dan Ketua Tim Kerja Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Bali, I Ketut Yadnya Winarta di Denpasar, Sabtu, 27 April 2024.
Disebutkan, lokakarya dan acara berkisar dari kelas yoga, seminar kesehatan, satsang, penyembuhan suara dan meditasi hingga kirtan serta pertunjukan musik dari guru kelas dunia, presenter tamu, yogi, seniman, penyembuh, pemikir inovatif dan musisi dari seluruh dunia.
“Selain itu, juga ada segi kesehatan, musik, toleransi, perdamaian, keingintahuan budaya dan kegembiraan dalam suasana menakjubkan, paling bersemangat untuk berbagi pengetahuan mereka untuk menginspirasi dan mencerahkan semua orang untuk bergabung dalam festival,” terangnya.
Patut diketahui, BaliSpirit Festival digagas melalui kolaborasi kreatif dari tiga Co-Founder yaitu I Made Gunarta, Meghan Pappenheim dan Robert Weber yang masing-masing membawa perspektif unik dalam pembentukan Festival.
BaliSpirit Festival didirikan pada bulan Maret 2008 berdasarkan visi untuk menciptakan acara komunitas yang akan menyatukan orang-orang dari seluruh dunia, untuk berpartisipasi dalam kolaborasi kreatif serta pertunjukan yoga, musik dan tari.
Ketiga pendiri sangat yakin, bahwa kolaborasi kreatif mempunyai dampak besar dalam menjangkau kaum muda. Festival ini juga berupaya menciptakan acara sadar lingkungan yang menginspirasi tanggung jawab berkelanjutan terhadap lingkungan melalui kegiatan Festival, khususnya pada Hari Keluarga.
I Made Gunarta sangat percaya pada pelestarian berbagai macam bentuk kreativitas Bali. Visinya adalah menampilkan berbagi esensi sejati budaya Bali kepada khalayak yang lebih luas agar dapat berdampak positif bagi kesadaran masyarakat di seluruh dunia.
Sementara itu, Meghan Pappenheim berkeinginan banyak orang merasakan keindahan dan ketenangan luar biasa yang dinikmati semua yogi, saat mereka datang ke Ubud.
Diyakini ajaran melalui BaliSpirit dimaksudkan untuk dibagikan kepada masyarakat, sehingga setiap orang dapat berpartisipasi aktif dan memberi kembali kepada masyarakat.
Demikian pula, Robert Weber menciptakan sebuah platform bagi para artis yang sadar untuk berkumpul dan berbagi bentuk musik unik mereka dengan penonton baru dari Bali dan Asia Tenggara.
Sebagai produser dan musisi, Robert Weber memiliki pemahaman mendalam tentang musik yang dapat memberikan pengaruh yang mendalam dan bertahan lama pada kehidupan banyak orang.
Ditambahkan, BaliSpirit adalah pelopor festival dalam bidang wellness dan holistik yang saat ini tengah berkembang pesat.
Dikatakan, acara tahunan ini menggabungkan lebih dari 150 lokakarya tari, yoga dan musik dengan konser musik dunia pada malam hari.
Selain itu, BaliSpirit ini telah menjadi platform inspirasi dan peluang yang berpengaruh untuk perubahan positif pada tingkat pribadi dan komunitas. (red).