BeritaBreaking NewsDaerahPariwisataPeristiwa

DR.I Ketut Marjana CEO Toya Devasya Kembali Nahkodai BPC PHRI Bangli Periode 2023-2028

Jbm.co.id-BANGLI | BPC PHRI Bangli menggelar Musyawarah Cabang Ke II Tahun 2023 dengan mengusung tema “Melalui Muscab PHRI Bangli kita Wujudkan Pariwisata Bangli yang Berkesinambungan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Bangli”.

Acara tersebut berlangsung di Teracce Abang Desa Abang Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Kamis, 25 Mei 2023.

Secara aklamasi menunjuk DR. I Ketut Marjana untuk kembali memimpin organisasi profesi BPC PHRI Bangli priode 2023 – 2028.

Foto: BPC PHRI Bangli menggelar Musyawarah Cabang II Tahun 2023 di Terrace Abang, Desa Abang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Kamis, 25 Mei 2023.

Muscab yang sedianya dibuka Ketua PHRI Bali yang juga Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati berlangsung sesuai jadwal.

Walau sedikit kecewa tanpa kehadiran Cok Ace, Pengurus dan Anggota BPC PHRI Bangli memaklumi, karena tugas Beliau sebagai Wakil Gubernur Bali yang tidak bisa diwakilkan.

Acara Muscab yang dihadiri 11 dari 14 anggota resmi PHRI Bangli juga dihadiri Kadis Pariwisata Bangli yang diwakili Kabid Pemasaran Pariwisata Bangli IB.Suta, Muspika Kintamani, Perbekel Desa Abang Batu Dinding, Perwakilan BPD PHRI Bali, Ketua Hipmi Bangli, Anggota PHRI Bangli serta
undangan lainnya.

Ketua Panitia Muscab Putu Toya dalam laporannya, menyampaikan Musyawarah Cabang BPC PHRI Bangli yang dilaksanakan, untuk menindaklanjuti amanat yang tertuang didalam AD/ART organisasi, dimana organisasi mensyaratkan periodisasi kepengurusan selama 5 tahun. Setelah itu, harus dilakukan pemilihan pengurus baru serta merancang program program baru.

Disampaikan, peserta Muscab II diikuti oleh 11 dari 14 jumlah anggota aktif dan terdaftar sebagai anggota BPC PHRI Bangli dan jumlah kehadiran anggota ini sudah memenuhi amanat AD/ART untuk terselenggaranya Muscab.

Acara Muscab terselenggara berkat dukungan berbagai pihak, utamanya anggota BPC PHRI Bangli.

“Semoga Muscab berjalan lancar sehingga mampu memilih dan melahirkan Ketua beserta Pengurus baru priode 2023 – 2028 dan nantinya dapat mengemban mandat serta menjalankan program program yang diputuskan muscab hari ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua BPC PHRI Bangli DR.I Ketut Marjana dalam sambutan sekaligus laporan Pertanggungjawaban menyampaikan berbagai musibah yang dialami Bali, seperti erupsi Gunung Agung dan pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir 3 tahun telah memukul dunia pariwisata yang menjadi andalan Bali.

Meski demikian, pengurus BPC PHRI Bangli tetap berupaya mengambil peran aktif dalam upaya pengembangan pariwisata Bangli.

Berbagai upaya itu, lanjutnya, seperti melakukan konsolidasi dengan para pemangku kepentingan terkait peran penting pariwisata dalam mengangkat pendapatan rakyat dan PAD daerah.

Marjana juga menyampaikan akhir 2020 pihaknya memberikan masukkan dan pendapat terkait pemberlakuan Punggutan Restribusi di Jalan Raya Kintamani kepada para pengunjung kawasan Geopark Batur yang secara nyata telah berdampak pada menurunnya kunjungan wisatawan manca negara dan domestik.

“Astungkara masukan kami diakomodir oleh Pemkab Bangli dengan dilakukannya penundaan pemberlakuan pungutan retribusi oleh Bupati Gianyar ketika itu,” katanya.

Kemudian, pada awal 2022, menurut mantan Direktur Utama Pos dan Giro ini, pihaknya kembali memberikan masukan dan pendapat atas diberlakukannya kembali pungutan retribusi di Jalan Raya Kintamani.

“Pemkab Bangli cukup merespons dengan cara menurunkan tarif retribusi dengan klasifikasi untuk wisatawan domestik nasional dari Rp 25.000 menjadi Rp 20.000, Wisatawan Lokal Bali dari Rp 25.000 menjadi Rp 10.000. Sementara untuk Wisatasan Asing tetap Rp 50.000/pax,” tuturnya.

Peran aktif lainnya yang dilakukan PHRI Bangli dalam rangka membangun pariwisata Bangli, diantaranya berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan Festival Balingkang, menerima Kunjungan Konsul Jendral China Mr.Guo Haodong, Courtesy call ke Konsul Jenderal Tiongkok melakukan pembinaan Pokdarwis untuk pengembangan destinasi wisata bukit Trunyan yang semakin ramai dikunjungi Wisatawan.

“Sayang sekali, akses sepanjang 2,5 Km menuju tempat itu masih belum tersambung,” imbuhnya.

Upaya lain, tambah Marjana mengikuti kegiatan Bali & Beyond Travel Fair, mendampingi Wagub Bali promisi pariwisata ke China.

Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemkab Bangli agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan yang saling berbenturan antara satu sektor ekonomi dan sektor ekonomi lainnya.

“Pada prinsipnya, kami selalu bergandengan tangan dengan Pemerintah Daerah. Namun, kami mewakili lembaga profesi tetap bersikap kritis untuk hal-hal yang, kami yakini akan menggangu kelancaran pariwisata,” tegasnya.

Dengan berlalunya masa pandemi Covid-19 dalam Rakercab awal tahun 2023 BPC PHRI Bangli menghasilkan beberapa harapan, agar menjadi perhatian dalam perkembangan dunia pariwisata di Kabupaten Bangli.

Harapan tersebut, diantaranya mengusulkan agar Pemkab Bangli membantu mengangkut sampah dari hotel dan restoran, memohon bantuan Pemkab Bangli agar menghimbau PDAM Kintamani terkait supply air bersih ditangani secara baik, memohon agar Pemkab Bangli menerapkan kebijakan yang tepat atas pengelolaan Air Bawah Tanah (ABT) sehingga tidak mematikan perusahaan pemandian air panas yang tumbuh di kawasan Geopark Batur.

Kemudian, masalah banyaknya lalat diharap mendapat penanganan dari Pemkab Bangli, karena lalat telah menjadi keluhan utama para wisatawan. Begitu juga terkait promosi pariwisata diharap pemkab Bangli turut serta aktif membantu.

“Pemkab Bangli kiranya turut serta dalam aktifitas marketing dan promosi pariwisata, karena pengembangan pariwisata adalah juga merupakan kewajiban pemerintah,” tambahnya.

Kadis Pariwisata Bangli yang diwakili Kabid Pemasaran pariwisata IB Sutha menyampaikan, pada era globalisasi dengan persaingan yang begitu ketat membuat pelaku pariwisata dituntut untuk lebih kompetitif dan teliti.

“Kita harus lebih reaktif dan inovatif dalam mengembangkan produk pariwisata yang bertujuan meningkatkan manfaat pariwisata itu sendiri,” katanya.

Ditambahkan, pada tingkat daerah sektor pariwisata diperkirakan akan menjadi penunjang pendapatan daerah yang potensinya dimasa mendatang memiliki prospek yang menguntungkan.

Hal tersebut juga menjadi prioritas Pemkab Bangli, dimana sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu mendukung PAD.

Pihaknya mengapresiasi dan menyambut baik kolaborasi dan kerjasama dari BPC PHRI Bangli baik yang sudah ataupun yang akan dilaksanakan dalam upaya meningkatkan manfaat pariwisata.

“Mari kita bersama sama dengan semangat jengah membangun kepariwisataan Kabupaten Bangli agar dapat bermanfaat bagi kita semua dan mampu bersaing di pasar nusantara dan pasar global,” ajaknya.

Terkait harapan Ketua BPC PHRI Bangli agar Pemkab Bangli berperan aktif dalam promosi dan pemasaran kepariwisataan bangli dijawab oleh Kabid Pemasaran Pariwisata Bangli bahwa pihaknya telah mempersiapkan sebuah rancangan aplikasi semacam Trip Advisor,dimana aplikasi tersebut akan di label dengan ‘Sadia Bangli” merupakan kepanjangan dari Sistem Aplikasi Destinasi Wisata Bangli.

“Mungkin minggu ini, kita akan launching aplikasi Sadia Bangli itu dan nanti bisa di download di play store kemudian bisa kita manfaatkan untuk promosi ke travel agent,” tutupnya.

DR.IKetut Marjana yang kembali didapuk secara aklamasi untuk memimpin BPC PHRI Bangli periode 2023-2028 menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota BPC PHRI Bangli yang telah mempercayai dirinya untuk kembali memimpin organisasi profesi kepariwisataan di Kabupaten Bangli ini.

Diharapkan kedepan anggota PHRI Bangli bertambah dan ada kesadaran dari pihak pengusaha untuk mendaftarkan dirinya menjadi anggota.

“Disamping kepada pengusaha, kami juga punya harapan kepada pemerintah daerah agar memfasilitasi Kantor Kesekretariatan yang layak sehingga kami dapat melaksanakan fungsi dengan baik,” tutupnya.

Menurut salah seorang peserta yang tidak berkenan disebut namanya mengatakan, dengan ditunjuknya kembali Marjana secara aklamasi untuk memimpin PHRI Bangli, karena dirasakan geliatnya organisasi.

“Organisasi ditangan beliau menjadi hidup, segala sesuatu yang sekiranya menyangkut kebijakan Pemkab di bidang pariwisata merugikan kita, Beliau sigap mengorganais kita untuk bersikap. Jadinya, kita lebih pede dalam menghadapi persoalan. Mungkin ini pembeda kita dengan kawan-kawan PHRI di Kabupaten lain,” pungkasnya. (surya).

Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button