Berkemah Saat Nyepi, Imigrasi Denpasar Deportasi 2 WNA Polandia


Jbm.co.id-DENPASAR | 2 (dua) WNA berkebangsaan Polandia dilakukan tindakan pendeportasian oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar. Pasalnya, mereka yang berinisial KG (39) dan BKW (24) tidak mematuhi aturan saat Hari Raya Nyepi. Keduanya yang merupakan sepasang WNA dipergoki sedang berkemah, saat pelaksanaan Nyepi oleh Pecalang yang berjaga di Pantai Purnama Gianyar. Kemudian, diserahterimakan ke Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar dari Kepolisian Sektor Sukawati Gianyar, untuk diproses lebih lanjut, Kamis, 23 Maret 2023.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyandi menyebutkan, bahwa hal tersebut merupakan bentuk sinergi positif antara masyarakat, kepolisian dan Imigrasi dalam menjaga nama baik pariwisata Bali.
Tidak perlu menunggu viral, lanjutnya, WNA yang melanggar peraturan langsung diamankan oleh masyarakat dan diserahkan ke pihak berwajib.Terhadap kedua WNA tersebut, dikenakan Tindakan Adminsitratif Keimigrasian berupa Pendeportasian dan namanya dimasukkan ke dalam daftar Penangkalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) huruf (a) dan (f) Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
“Pagi ini, pukul 09.55 WITA keduanya diterbangkan ke Jakarta untuk dideportasi melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta menggunakan maskapai Etihad Airways rute Jakarta-Abu Dhabi-Italia-Polandia dengan dikawal secara ketat oleh petugas,” tegas Tedy Riyandi, saat dikonfirmasi, Sabtu, 25 Maret 2023.
Kedua WNA pemegang Visa On Arrival tersebut sebelumnya telah menjalani proses pendetensian di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar selama 2 (dua) hari untuk pemeriksaan lebih lanjut sekaligus menyiapkan tiket kepulangannya sendiri.
“Butuh kepedulian dari semua pihak agar kejadian serupa dapat segera diambil tindakan tegas. Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar terus proaktif memantau dan melaporkan berbagai jenis pelanggaran atau patut diduga melanggar aturan yang dilakukan oleh WNA kepada pihak berwenang atau melalui kanal resmi pengaduan kami, tanpa perlu memviralkan sehingga tidak terjadi kegaduhan ditengah masyarakat,” pungkas Tedy Riyandi. (hms/red).