BadungBeritaDaerahPariwisataPemerintahanPendidikan

Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa Apresiasi Tim Penilai Lomba Desa Wisata Nusantara Cek Fakta Lapangan ke Desa Penarungan, Mengwi

Jbm.co.id-BADUNG | Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Badung Wayan Suyasa menghadiri kegiatan Verifikasi Lapangan Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2023 di Penglukatan Pancoran Solas Taman Beji Paluh, Banjar Dauh Peken, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Sabtu, 4 November 2023.

Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa menyampaikan, karena sifatnya urgen berupa surat dari Kementerian Desa sebagai Penyelenggara Penilaian Desa Wisata se-Indonesia, maka dari Bali, khususnya Desa Penarungan, Mengwi diberikan salah satu penilaian dari 45 Desa Wisata se-Indonesia yang akan dinilai oleh Tim Penilai Desa Wisata dari Pusat.

“Artinya dari seluruh Indonesia ada 500 Desa Wisata dan disaring menjadi 45 Desa Wisata serta representatif Bali sebagai Desa Wisata itu ada di Kabupaten Badung, yaitu di Desa Penarungan, Mengwi,” kata Wayan Suyasa.

Advertisement
Foto: Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Badung Wayan Suyasa menghadiri kegiatan Verifikasi Lapangan Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2023 di Penglukatan Pancoran Solas Taman Beji Paluh, Banjar Dauh Peken, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Sabtu, 4 November 2023.

Sebagai bagian Pemerintahan Kabupaten Badung, Wayan Suyasa selaku Wakil Ketua I DPRD Badung yang juga berasal dari Desa Penarungan sangat mengapresiasi Kementerian Desa yang ada didalamnya juga Kementerian Pariwisata yang hadir pada hari ini tentunya menilai secara langsung dan fakta di lapangan, selain juga sudah dinilai secara administratif, sehingga Desa Penarungan masuk 45 Desa Wisata se-Indonesia.

“Bukti nyata realita yang ada, sejauhmana sich pergerakan dan langkah-langkah yang dilakukan Desa Wisata yang real, maka mereka melakukan pengecekan ke lapangan seperti sekarang ini,” terangnya.

Hal inilah yang dibanggakan dari Pemerintahan Kabupaten Badung, terutama DPRD Badung merasa berbangga kepada semua masyarakat, dikarenakan memang Badung secara prioritas hampir 87 persen pendapatan bersumber dari sektor pariwisata.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya mengembangkan pariwisata, karena hal ini merupakan garis tangan Pemerintah Badung yang sudah harus disyukuri dan bisa berbagi kepada Kabupaten/ Kota yang lain oleh Bupati Badung sudah dilakukan melalui program Angelus Buana.

“Semuanya itu dari sektor pariwisata, itu wajib kita syukuri, sehingga kami di wilayah Kabupaten Badung pengembangannya jelas sampai sekarang ini ke Desa Wisata,” tambahnya.

Hal tersebut dilakukan, lanjutnya untuk lebih memberikan suatu rasa kebersamaan dari wilayah-wilayah yang ada. Artinya, kalau Kuta ke Selatan, dimulai dari Kuta Utara, Kuta Induk dan Kuta Selatan sudah jelas sebagai kawasan pariwisata yang sudah dikenal Booming.

Namun, jika wilayah Mengwi, Abiansemal dan Petang ini, lanjutnya memang disebutkan sebagai kawasan penunjang pariwisata melalui pertanian dalam arti luas.

“Tapi khan bukan berarti kita harus terkungkung oleh bertani yang orientasinya bukan jelek, karena pertanian itu merupakan ibu pertiwi kami yang harus kita lestarikan,” paparnya.

Meski demikian, kawasan tersebut juga mendapatkan berkah dari pariwisata yang ada di Badung melalui hal-hal inovasi, seperti Desa Wisata ini.

“Kami tidak ingin ada pembangunan yang terlalu wah, dalam arti membuat suatu building yang bertingkat, itu tidak. Bagaimana kami mempersiapkan tempat-tempat pariwisata yang orientasinya adat dan budaya yang bisa menyesuaikan dengan alam lingkungan, itu yang terpenting,” tegasnya.

Tak hanya itu, diakuinya sebagai madunya pariwisata itu minimal dapat dinikmati oleh masyarakat di daerah pedesaan Badung Utara.

Meski demikian, Wayan Suyasa berharap penilaian ini tentunya obyektif dan positif. Bahkan, pihaknya tidak munafik, yang tentunya menginginkan suatu penilaian yang terbagus. Namun, yang utama adalah rasa penghargaan ini hingga mereka sampai turun dari Pusat ke Desa Wisata yang salah satunya di Bali berada di Kabupaten Badung, khususnya ada di Desa Penarungan.

“Hal inilah yang harus diapresiasi. Mudah-mudahan, Pemerintah selama ini yang sudah berjalan dengan baik selalu memberikan suatu bimbingan penyuluhan kepada insan-insan pariwisata, khususnya yang ada di Desa Wisata demi meningkatkan Sumber Daya Manusia atau SDM bisa memberikan suatu terbaik bagi wisatawan yang ada di Desa Wisata tersebut,” pungkasnya. (ace).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button