Jaga Stok Darah, PMI Buleleng Optimalkan Kantong Donor dan PDDI
2 min read
Foto Ist: Ketua PMI Buleleng Nyoman Sutjidra tinjau anggota TNI-AD donor darah
Singaraja, JBM.co.id – Ketua PMI Kabupaten Buleleng periode 2015-2020 Nyoman Sutjidra menegaskan bahwa PMI Kabupaten Buleleng terus bergerak mengupayakan agar stok darah tetap terjaga. Caranya mengoptimalkan kantong-kantong atau gudang pendonor dan juga anggota dari Perkumpulan Donor Darah Indonesia (PDDI).
Untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut, PMI Buleleng memiliki apa yang disebut kantong-kantong donor. Kantong donor ini merupakan instansi yang bisa diminta untuk melakukan donor jika terjadi kekurangan. Seperti Sekolah Polisi Negara (SPN), Yonif 900/Raider, Dodiklatpur dan juga Secata. Instansi TNI/Polri banyak melakukan donor darah.
“Di samping kami mengugah instansi-instansi pemerintah lain termasuk BUMN untuk bisa melaksanakan kegiatan donor darah,” jelas Sutjidar yang juga Wabup Buleleng, di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati Buleleng, Jumat (11/12/2020).
Kegiatan donor darah pun terus dilakukan. Desa-desa di Buleleng juga sering melakukan donor dengan keterlibatan masyarakatnya. Unit Donor Darah (UDD) dengan armada donor mobile terus mendapatkan undangan dan melakukan pengambilan darah. Termasuk undangan dari organisasi sosial kemasyarakatan yang ingin mendonorkan atau menyumbangkan darah dari para anggotanya. “Kita terus bergerak untuk menjaga stok darah di Buleleng,” ucap Sutjidra.
Sutjidra menceritkan, ketersediaan darah di Buleleng masih sangat aman. Jikapun ada kekurangan, PMI Buleleng bisa mengontak anggota dari PDDI. Para anggota selalu siap untuk melakukan donor. Jadwal donor telah disusun oleh anggota PDDI ini secara berkala. Kapan harus diambil darahnya. Dengan itu, ketersediaan darah tidak perlu dikhawatirkan. “Kecuali nanti ada hal-hal yang luar biasa misalkan memerlukan stok darah yang cukup banyak. Kita akan turun ke instansi dan organisasi yang ada di masyarakat,” katanya.
Dirinya menambahkan donor darah merupakan kegiatan yang sangat baik. Bagaimana pun juga, darah itu kalau tidak dimanfaatkan, akan mati dalam waktu 100 hari. Akan ada recycle atau penggantian. Jika darah ini diberikan kepada yang membutuhkan, akan sangat bagus. Apalagi di masa pandemi covid-19 ini. Donor plasma konvalesen oleh para penyintas covid-19 sangat membantu. “Tingkat kesembuhan dari pasien covid-19 meningkat dengan adanya donor plasma konvalesen oleh para penyintas covid-19,” pungkasnya. frs/jmg/*