BadungBeritaDaerahEkonomiPendidikan

Manfaat Bisnis Asuransi dan Peran OJK Disosialisasikan di Kampus Universitas Dhyana Pura, Bali

Jbm.co.id-BADUNG | Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali, Kabupaten Badung mengadakan Rabu Karakter dengan mengambil tema “Strategi Cerdas Memahami Manfaat Asuransi, Bisnis Asuransi dan Peran OJK di Kampus Universitas Dhyana Pura Undhira, Bali, Kabupaten Badung, Rabu, 20 Maret 2024.

Dalam kegiatan tersebut, selaku Opening Speech adalah Prof.Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., M.M.A.,MA., dan Moderator, Dr. Dermawan Waruwu, M.Si., dengan menghadirkan pembicara Wong Sandi Surya, S.E.,LUTCF.,M.M.,CFT., dari sisi asuransi dan Yan Jimmy Hendrik Simarmata, S.E.,M.M.,Ak.CA., dari sisi peran OJK.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Dhyana Pura atau Undhira Bali, Prof.Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., M.M.A.,MA., mengatakan, setiap hari Rabu Karakter, mahasiswa Universitas Dhyana Pura (Undhira) Kabupaten Badung mendapat pengetahuan atau ketrampilan diluar bidang keilmuan di bangku kuliah.

Advertisement
Foto: Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali, Kabupaten Badung mengadakan Rabu Karakter mengambil tema “Strategi Cerdas Memahami Manfaat Asuransi, Bisnis Asuransi dan Peran OJK di Kampus Universitas Dhyana Pura Undhira, Bali, Kabupaten Badung, Rabu, 20 Maret 2024.

Bahkan, untuk sekarang, pihaknya menyediakan pengetahuan tentang OJK, Asuransi dan UMKM yang ikut bergabung dalam acara ini.

“Kampus menyediakan media untuk itu dan waktu serta suatu komitmen guna membangun karakter mahasiswa,” terangnya.

Terkait kerjasama dengan OJK, pihak kampus mengambil dari hot isu tentang banyaknya investasi bodong, termasuk pinjaman online (pinjol) dan semacamnya yang berkategori bodong.
Terkait hal tersebut, peran OJK dipertanyakan mahasiswa dan hari ini mereka mendapat klarifikasi dari OJK.

“Sesuatu yang ada sharing uang di masyarakat yang berpotensi merugikan itu mestinya ada di ranah OJK. Kalau tidak ada berarti bodong,” paparnya.

Disebutkan, membangun karakter mahasiswa ini dilihat dari dua bidang meliputi hard skill dan soft skill.

“Hard skill diperoleh di bangku kuliah dan soft skill diperoleh didalam ilmu kehidupan, termasuk apa itu OJK dan asuransi dan ilmu-ilmu lainnya yang tidak diajarkan di bangku kuliah, itu saja prinsipnya,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Yan Jimmy Hendrik Simarmata selaku Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan di Kantor OJK Provinsi Bali menegaskan pihak Otoritas Jasa Keuangan atau OJK terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat memahami tata cara berinvestasi terkait maraknya investasi bodong.

“Kalau berinvestasi itu, seperti apa. Tadi ada dua L yaitu Legal dan Logis yang harus diperhatikan oleh masyarakat,” katanya.

Mengingat, hampir seluruh masyarakat memiliki banyak karakter, yang didominasi keinginan cepat kaya, tapi usahanya rendah, sehingga pihak OJK mendorong adanya penawaran investasi dengan memperhatikan asas dua L meliputi Legal dan Logis.

Untuk mengantisipasi investasi bodong, OJK sendiri membentuk Satuan Tugas untuk aktivitas investasi ilegal yang nantinya bekerjasama untuk menghentikan permasalahan investasi bodong.

“Disitu anggotanya, selain OJK, juga ada dari kepolisian, Kementerian Koperasi dan juga dinas terkait, termasuk kejaksaan. Disitu kita bersinergi,” tandasnya.

Sementara itu, Pembicara Wong Sandi Surya menyampaikan, bahwa pihaknya baru pertama kali mengadakan kegiatan sosialisasi manfaat asuransi, yang bekerjasama dengan Universitas Dhyana Pura atau Undhira, Kabupaten Badung.

Dalam hal ini, pihaknya memberikan edukasi asuransi, agar mahasiswa mengerti dengan manfaatnya dalam dunia nyata.

Oleh karena itu, mau tak mau, mahasiswa harus punya asuransi, baik asuransi sifatnya pribadi maupun asuransi perusahaan.

“Surprise buat saya, karena pembelajaran yang tidak didapatkan dari bangku kuliah umum atau kuliah khusus,” paparnya.

Dicontohkan, manfaat asuransi dan cerdas memilih jenis asuransi yang seharusnya memperoleh izin dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.

“Kami isi materinya. Saya tadi baru mengenal dari pak Rektor, bahwa ini disebut Rabu Karakter. Jadi, bukan hanya kuliah saja, tapi membangun karakter. Tidak hanya knowledge atau pengetahuan didapat juga pengalaman sesungguhnya,” tambahnya.

Dikatakan pula, hal itu membangun karakter melalui etika. Tidak hanya mahasiswa, asuransi juga disosialisasikan lebih luas lagi ke masyarakat.

“Pintar saja tapi tidak ada etika dan IQ juga percuma,” ungkapnya.

Pada umumnya berbicara masalah asuransi, masyarakat memilih tidak senang dan dipastikan senab jika tidak mengerti manfaat asuransi. Namun, banyak sekali masyarakat yang sudah mengalami benefit asuransi, terutama saat pandemi.

“Waktu pandemi kemarin, saya yakin perekonomian di Bali pasti terpuruk, karena ada industri pariwisata. Beberapa teman-teman saya menjalankan bisnis asuransi dengan membantu orang-orang yang mendapat musibah,” imbuhnya.

Terlebih lagi mendengar kata-kata KPK dipastikan ngeri-ngeri sedap. Namun, dari sisi asuransi justru KPK itu berbeda justru menguntungkan masyarakat.

“K pertama adalah Kebalkah kita terhadap SK Camat. SK Camat itu bukan dari Presiden atau Camat, tapi dari S artinya Sakit K berarti Kecelakaan dan C artinya Cacat, M berarti Meninggal serta T artinya Tua. Semuanya problem,” paparnya.

Saat pandemi, masyarakat terpukul ekonomi dengan income terputus. Dengan menjalankan asuransi malah mengalami percepatan income mencapai sekitar Rp 50 juta per bulan.

“Dia kerja sudah belasan tahun, tapi yang terpenting adalah menjaga report produk dulu, lalu di-delevery-kan, karena dibutuhkan 4 P yakni Pangan, Pakaian dan Papan serta P keempat adalah Proteksi,” pungkasnya. (ace).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button