BadungBeritaDaerahPariwisataPemerintahan

Paradigma Baru Pariwisata Indonesia Lewat WTN TIME 2023 di Bali

Jbm.co.id-BADUNG | Setiap tanggal 27 September ditandai sebagai hari khusus untuk Pariwisata. Bahkan, Hari Pariwisata Dunia 2023 telah diberi label Pariwisata dan Investasi Hijau sebagai titik refleksi destinasi pariwisata.

Hari Pariwisata Dunia memang digelar setiap tahun. Namun, kini tidak bisa lagi dianggap hanya sekedar menjadi hari tentang pariwisata, yang kemudian kembali ke kebiasaan lama dan menutup mata terhadap praktek-praktek yang merugikan pariwisata.

Alain St Ange selaku mantan Menteri Pariwisata, Penerbangan Sipil, Pelabuhan dan Kelautan Seychelles yang sedang bersiap untuk meninggalkan Seychelles untuk menghadiri KTT Pariwisata di Bali ini mengatakan, bahwa jika dunia menghargai pariwisata sebagai sebuah industri, hal ini harus direfleksikan dari hari ke hari dan diakui sebagai sebuah industri yang membuat banyak perekonomian tetap bertahan dan mempertahankan jutaan lapangan pekerjaan.

Advertisement

“Pariwisata tidak bisa hanya menjadi kegiatan untuk hari ini saja. Pariwisata harus dirangkul sebagai industri yang kita inginkan untuk hari ini, esok, dan masa depan. Kita harus terlihat hidup dengan pernyataan yang kita buat untuk mendorong masa depan pariwisata yang berkelanjutan yang akan membantu memberi makan masyarakat kita dan menjaga ekonomi kita,” kata mantan Menteri St Ange yang sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Jaringan Pariwisata Dunia dan juga Wakil Presiden untuk Penghargaan Pariwisata AFASU atau Asia & Afrika untuk Ibu Kota.

Alain St.Ange saat ini mengepalai Konsultan Pariwisata miliknya sendiri yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Dewan Pariwisata di seluruh Afrika dan Asia. Dia juga tetap menjadi pembicara yang dicari di Sirkuit Pariwisata dan Penerbangan sebagai pendamping destinasi pariwisata dalam kampanye visibilitas mereka untuk memastikan mereka tetap relevan.

Menurutnya, dunia pariwisata berkumpul di Bali, Indonesia untuk menghadiri pertemuan pariwisata dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia 2023.

“Tidak ada waktu yang lebih baik untuk pertemuan pariwisata,” terang St. Ange.

“Karena memikirkan pariwisata seharusnya juga dapat menghidupkan pariwisata dan menginginkan kepariwisataan berhasil adalah apa yang akan menandai Hari Pariwisata. Kita harus mengambil titik refleksi Pariwisata dan Investasi Hijau dan mengembangkannya lebih jauh. Pariwisata bukanlah resor atau hotel, bukan maskapai penerbangan atau kapal pesiar, bukan DMC atau pemandu wisata namun pariwisata lebih dari itu dan harus dilihat sebagai mencakup semua bisnis spin-off dan lapangan kerja di negara di mana pariwisata dipandang sebagai industri yang layak,” paparnya.

Sebab, pihaknya tidak mempunyai industri pariwisata untuk sebuah maskapai penerbangan, atau industri pariwisata untuk sebuah grup hotel. Bahkan, pihaknya harus melihatnya sebagai satu kesatuan Industri Pariwisata, dimana kita semua bekerjasama untuk membuatnya berhasil.

“Destinasi ini harus naik ke level yang lebih tinggi dan tidak menjadi apel yang buruk di dalam sekeranjang apel. Negara ini adalah tujuan pariwisata, dan setiap pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka menyediakan infrastruktur dan layanan yang diperlukan yang akan menjadi tolok ukur industri pariwisata mereka. Mari kita gunakan Hari Pariwisata 2023 untuk berkomitmen menjadi destinasi pariwisata yang layak disebut sebagai A Tourism Destination,” ungkap ujar Alain St Ange, mantan Menteri Pariwisata Seychelles ini. (red).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button