Berita

Dinas PPA Jembrana Datangi Wanita Disabilitas Diduga Korban Pelecehan Sexual

JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Informasi adanya seorang wanita disabilitas yang diduga menjadi korban pelecehan sexual oleh bapak mertuanya sendiri ditindaklanjuti oleh UPTD Dinas PPA dan KB Pemkab Jembrana.

Tim PPA yang dipimpin Kepala UPTD Ida Ayu Sri Utami Dewi, SH langsung mendatangi GAS (22) di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Rabu (17/5/2023) pagi.

Kedatangan tim menemui korban guna mengecek kondisi korban sekaligus melakukan wawancara dengan korban. Saat ditemui korban yang alumni SLB Negara tersebut didampingi kedua orang tuannya.

Advertisement

Kepala UPTD Dinas PPA dan KB Pemkab Jembrana Ida Ayu Sri Utami Dewi, SH dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menemui korban di rumahnya untuk mengecek kondisi korban.

“Ya benar wanita itu memang penyandang disabilitas dan saat ini tinggal bersama kedua orang tuanya,” terangnya, Rabu (17/5/2023).

Dari hasil wawancara menurutnya, korban mengaku sempat dilecehkan oleh bapak mertuanya. Namun korban tidak menceritakan secara detail peristiwa pelecehan yang menimpanya.

Lanjut Ida Ayu Sri Utami Dewi, korban juga mengalami trauma akibat perlakuan tidak baik yang diterimanya. Karena itu pihaknya akan melakukan pendampingan psikolog untuk pemulihan kejiwaan korban.

“Disamping itu, pendampingan psikolog tersebut juga untuk mengetahui konsistensi keterangan yang bersangkutan,” tutupnya.

Untuk diketahui GAS, wanita berusia 22 tahun penyandang disabilitas mengaku menjadi korban pelecehan sexual yang diduga dilakukan oleh bapak mertuanya. Aksi pelecehan tersebut menimpa korban berulang kali.

GAS mengaku, payudaranya sering diremas-remas bapak mertuanya. Bukan hanya itu, dia juga sering diciumi dan dikulum bibirnya oleh bapak mertuanya. Bahkan alat kelaminnya juga sering dipegang-pegang.

Parahnya lagi, dugaan aksi cabul bapak mertua itu dilakukan didepan suami korban yang notabennya anak kandung dari terduga pelaku yang juga mengalami disabilitas. Akibat perbuatan tersebut, korban mengalami trauma dan memilih pulang ke rumah orang tuanya.(ded)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button