BadungBeritaDaerahKeagamaanPemerintahanPendidikan

Ketua DPRD Badung Putu Parwata Terima Audiensi Panitia Konferensi Studi Nasional PMKRI St. Thomas Aquinas

Jbm.co.id-BADUNG | Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata menerima audiensi Panitia Konferensi Studi Nasional (KSN) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Thomas Aquinas 2023 di Ruang Kerjanya, Kantor Sekretariat DPRD Badung, Rabu, 8 November 2023.

Turut hadir, Ketuanya Yulius Nipu didampingi pengurus lainnya, seperti Marius Rahanau, Alexandro Rolandi, Bondfasius Norung dan Kosmas M. Gumfer.

Saat itu, Ketua Panitia Yulius Nipu melaporkan akan melaksanakan program KSN PMKRI St. Thomas Aquinas 2023 dengan tema Indonesia 20245: Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Global. “Kami berharap dukungan demi kelancaran acara dimaksud,” terangnya.

Advertisement
Foto: Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwata menerima audiensi Panitia Konferensi Studi Nasional (KSN) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Thomas Aquinas 2023 di Ruang Kerjanya, Kantor Sekretariat DPRD Badung, Rabu, 8 November 2023.

Sementara itu, Ketua DPRD Badung Putu Parwata menyampaikan, PMKRI ini akan melaksanakan kegiatan Konferensi Studi Nasional.

“Mereka ingin mengangkat bonus demografi, kemudian mereka akan berperan untuk memberikan semacam pencerahan, materi-materi untuk pemahaman apa itu bonus demografi,” paparnya.

Pada kegiatan tersebut, dikatakan mahasiswa akan mengundang Menpora sebagai Narasumber.

Bahkan, Mereka juga meminta Pimpinan DPRD Badung, untuk ikut berperan aktif di dalam pelaksanaan KSN yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa Katolik. “Kegiatan ini akan dilaksanakan, pada 19-25 November 2023 di Inna,” kata Putu Parwata yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung.

Soal dukungan yang akan diberikan, Putu Parwata memastikan akan support dalam bentuk materi.

Selain itu, lanjutnya kalau memang ada slot waktu sebagai pemateri, pihaknya akan menyampaikan bagaimana modus demografi itu juga ada pada setiap wilayah.

“Di Badung itu dengan penduduk di angka 516.000 orang ini juga bisa di-mapping berapa lansia, kaum bapaknya, pemuda-pemudanya, kaum milenial dan kemudian apa yang harus kita berikan demi kesejahteraan,” pungkasnya. (ace).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button